 |
Kerusakan Otak |
Sedang marak diberitakan
kasus kecelakaan Tugu tani yang menewaskan 9 orang pejalan kaki dan melukai 3 lainnya (Jakarta 22/1/12). Tersangka utama kasus ini adalah Apriyani Susanti (29) yang diduga sebelum terjadinya kecelakaan maut tersebut telah menenggak minuman beralkohol dan narkotika jenis ecstasy.
Berikut adalah jenis Narkotika dan minuman beralkohol beserta dampak terhadap fisiologi tubuh manusia.
Jenis NAPZA
1. Alkohol (Wiski, Brandy, Bir, dan sebagainya)
Efek jangka panjang mengonsumsi alkohol adalah terjadi kerusakan organ-organ vital seperti jantung, pankreas, dan mengalami gangguan gastrointestinal, malnutrisi, hipertensi , dan daya tahan tubuh yang rendah terhadap penyakit.
2. Kokain
Efek jangka panjang, kerusakan sel saraf, organ vital seperti jantung, usus dan lambung. Secara psikologis, pecandu narkotika jenis kokain akan selalu merasa curiga, mudah emosi, dan tidak senang bergaul.
Adapun dampak Narkotika dan alkohol bagi organ dalam manusia adalah:
1. Jantung
Denyut jantung meningkat 20%-100% tak lama setelah merokok ganja, sehingga penggunanya memiliki resiko tinggi terkena serangan jantung, stroke, aritmia dan inflamasi otot jantung.
2. Hati / Liver
Liver akan membengkak, hepatitis, sirosis parut pada liver, dan dapat memicu kanker hati.
3. Otak
Terjadi penyempitan pembuluh darah ke otak, kerusakan saraf, neuropati, impotensi (pada pria), stroke, dan mati rasa pada organ tubuh tertentu.
4. Ginjal
Ekstasi dapat meningkatkan suhu , meyebabkan kerusakan otot ginjal, dan gagal ginjal.
5. Organ pernapasan
Penurunan fungsi paru-paru, mudah terkena infeksi dan TBC. Menghirup napsa semacam kokain dapat menghilangkan kemampuan organ penciuman, mimisan, kesulitan menelan, suara serak dan hidung berair.
6. Organ penglihatan
Alkohol dalam darah 0,3%-0,5% dapat mengurangi reflek gerakan mata. Alkohol dapat mempersempit penglihatan, mudah silau, dan mengganggu kesadaran waktu dan jarak.
7. Saluran Pencernaan
Terjadi lubang di lapisan perut, munculnya lapisan putih di permukaan lidah yang mengindikasikan tumbuhnya sel kanker, merusak epitel mulut, dan meningkatkan resiko tumor di dalam rongga mulut.
Selain kerusakan fisik, terjadi pula gangguan kesadaran dan mental pengonsumsi narkotika, antara lain hilangnya kesadaran, sering tergesa-gesa, ketergantungan, meingkatkan kecemasan, depresi, keinginan bunuh diri meningkat, dan sering berhalusinasi.