Kamis, 26 Januari 2012 06:30 wib
Hal itu dikatakan Kepala Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumirat. "Di indonesia khusunya Jakarta setiap tempat ada pengguna narkoba. Di Jakarta ada sekira 280 orang pengguna narkoba," kata dia saat berbincang dengan okezone, Kamis (26/1/2011).
Data tersebut berdasarkan hasil penelitian BNN bersama pusat kesehatan Universitas Indonesia (UI) pada 2008 lalu. Melihat data yang dimiliki BNN, angka pengguna narkoba selalu meningkat setiap tahunnya.
Pada 2004, di Indonesia diperkirakan ada sekira 3,2 juta jiwa penyalahgunaan narkoba. Kemudian pada 2008 angka tersebut meningkat drastis sekira 3,6 juta jiwa, 900 diantaranya masuk dalam kategori pecandu dan pada 2011 ada sebanyak 3,8 juta jiwa menjadi penyalahguna narkoba.
"Mudah-mudahan pada penelitian berikutnya dengan program yang sedang kita kampanyekan bisa menekan angka penyalahgunaan narkoba," cetusnya.
Angka meninggal akibat bahaya mengkonsumsi narkoba juga cukup mencengangkan. Bayangkan setiap tahun sebanyak 15 ribu orang tewas sia-sia karena narkoba. Dari latar belakang, kelompok pekerja formal atau informal sangat rentan dengan penggunaan narkoba.
Mahasiswa atau kelompok pelajar juga menjadi sasaran empuk penyebaran narkoba. "Kalau bicara tempat, semua tempat sangat rentan dengan narkoba. Angka tersebut masih sangat memprihatinkan," ujarnya.
Sumirat menjelaskan, pemakai narkoba diklasifikasikan dalam beberapa tingkat. Orang yang masuk dalam kategori penyalahguna adalah yang coba-coba mengkonsumsi narkoba. "Setahun, orang yang masuk dalam kelompok ini mengkonsumsi narkoba tidak lebih dari lima kali," ujarnya.
Kelompok kedua yakni teratur pakai, dalam setahun bisa menggunakan narkoba lima puluh kali atau setiap minggu. Yang paling parah adalah pecandu. "Orang yang sudah pecandu bisa setiap jam menggunakan narkoba," paparnya.
Untuk mengurangi pengguna narkoba, tambahnya, presiden telah mengeluarkan inpres nomor 12 tahun 2011 tentang pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional di bidang pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
"Kita juga meningkatkan imunitas masyarakat dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang bahaya narkoba," pungkasnya.
Kecelakaan maut Daihatsu Xenia yang terjadi di Jalan Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat pada Minggu lalu, seakan membuka mata kita betapa berbahayanya menggunakan narkoba.
Terlebih jika dalam keadaan berkendara seperti yang dialami Afriani Susanti, sopir mobil Daihatsu Xenia B 2479 XI. Sebelum menabrak belasan pejalan kaki tak jauh dari tugu tani, Afriani dan tida rekannya diketahui selesai pesta miras dan narkoba. (tri)
(crl)