Selamat Datang di www.terapinarkoba.com

Kami berpengalaman menangani KECANDUAN NARKOBA dengan metode MULTI TERAPI Insya Allah kecanduan narkoba dapat di pulihkan dalam waktu relatif singkat, hanya 2 bulan, bukan 6 tahun.
Sudah banyak pasien yang kami tolong, baik dari jawa maupun luar jawa / luar kota

SAKAW dll cepat di pulihkan.

Prosedur Pemulihan kecanduan narkoba bisa RAWAT JALAN dan TERAPI JARAK JAUH pasien tidak harus datang, bisa tetap sekolah, kuliah atau bekerja

SUDAH REHAB TAPI ANDA MASIH KECANDUAN JANGAN RAGU HUBUNGI KAMI


TABIB MASRUKHI,MPA

Telp : 0823 3222 2009


GARANSI >>> klik disini

Catatan : Pecandu Narkoba sangat tergantung dengan peran serta orang tua / keluarga. Karena itu segera lah berobat sebelum semuanya terlambat, kematian atau cacat seumur hidup.

yang perlu di lakukan orang tua terhadap seorang anak pecandu Narkoba ?
1. Bila pecandu ingin Lepas dari ketergantungan narkoba maka segera di obati
2. Bila pecandu belum ada keinginan Lepas dari ketergantungan narkoba maka tetaplah motivasi untuk segera diobati atau setidaknya minum obat ramuan kami dengan harapan pasien merasakan manfaat nya selanjutnya ada kesadaran untuk di pulihkan secara tuntas.

Demikian semoga bermanfaat

Penanggulangan Kecanduan Narkoba dengan Herbal/Jamu

Labels:

Bogor (30/6/2010)– Dalam rangka Hari Anti Narkoba Internasional dan Hari Jadi Kota Bogor ke 528, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika (Balittro) menggelar Seminar Nasional “Penanggulangan Kecanduan Narkoba dengan Herbal/Jamu” dengan Tema “ Menyelamatkan Generasi Penerus Bangsa dari Cengkeraman Narkoba dengan Herbal/Jamu”. Pengobatan herbal ternyata dapat menyembuhkan para pencandu narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) selain tidak memilik efek samping karena terbuat dari bahan-bahan alami, penggunaan obat herbal juga tidak terlalu mahal biayanya.

Hal ini diungkap dalam seminar nasional berjudul Penanggulangan Kencanduan Narkoba dengan Herbal, bertempat di Ruang Rapat I Balaikota Bogor, Jabar, Selasa (29/6). Seminar yang dihadiri 150 peserta dan undangan itu dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor, Bambang Gunawan.

Menurut Bambang, pengobatan secara herbal merupakan temuan yang sangat berharga, dan dapat menyelamatkan umat dari ketergantungan akan NAPZA.“Temuan ini perlu dikembangkan dan dipublikasikan secara luas, agar masyarakat tahu bahwa tanaman herbal juga bisa bermanfaat untuk menanggulangi kecanduan terhadap narkoba,” katanya.

Bambang mengatakan langkah ini merupakan keberhasilan tersendiri bagi pihak terkait yakni Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro) Kota Bogor dan Interzone Treatment Center (ITC), terutama berkaitan dengan biaya rehabilitasi yang jauh lebih terjangkau dibanding secara medik.
"Karena itu Balittro terus berkonsentrasi untuk mengembangkan temuan ini melalui kerjasama dengan praktisi-praktisi lain," katanya.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun), Dr. M. Syakir menyebutkan, tanaman obat ini bisa memberi kontribusi dalam pelayanan kesehatan publik di negeri ini, karena Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati flora, dan pengobatan herbal merupakan kekayaan leluhur bangsa Indonesia.
Upaya tersebut telah diawali dengan penandatanganan MoU antara Balitro dan ITC, sebelum seminar. Kerja sama ini bertujuan untuk melakukan pengembangan dan pemasyarakatan terapi herbal dan alami sebagai alternatif pengobatan.

Penandatangan MOU dilakukan oleh Kepala Balittro Dr. Ir. Nurliani Bermawie dan Elfida Zulkarnain dan Ferdinand Rabain dari ITC, disaksikan Sekretaris Daerah Kota Bogor, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.
"Diharapkan setelah penandatanganan MoU ini, akan ada langkah konkret yang dapat kita lakukan bersama-sama untuk menanggulangi pencandu narkoba," ujar Dr. M. Syakir.

Menurut Dr. M. Syakir, upaya penanggulangan jumlah pengguna narkoba bukan semata-mata tugas Badan Narkotika Nasional (BNN), namun seluruh elemen masyarakat, seperti pemerintah, LSM dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan amanat Presiden RI pada peringatan Hari Antinarkoba se- Dunia pada 26 Juni lalu.

Sumber :  balittro.litbang.deptan.go.id