Sampai akhir tahun 2012, tercatat
dua institusi yang melakukan survey tentang pengguna internet di
Indonesia untuk tahun 2012, yaitu MarkPlus Insight dan Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Tahun lalu MarkPlus Insight telah
merilis data tentang penggunaan Internet di Indonesia, dimana dilaporkan
jumlah pengguna Internet di Indonesia mencapai 55 juta orang
(Dailysocial.net 28/10/2011). Dari laporan tersebut diperkirakan jumlah
pengguna internet di Indonesia pada akhir tahun 2012 akan mencapai 61,08
juta orang, atau naik sekitar 10% dibandingkan tahun 2011
(Dailysocial.net, 13/11/2012)
Olah data dari berbagai sumber (koleksi pribadi)
Untuk dibandingkan dengan total
populasi, penetrasi pengguna Internet telah mencapai 23,5%, namun
setelah disesuaikan dengan data penduduk pada tabel utama di atas, maka
penetrasi pengguna internet tahun 2012 mencapai 25,37% (F5)
Berbeda dengan MarkPlus Insight, menurut
sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII), yang dirilis oleh kompas.com, 13/12/2012, jumlah
pengguna internet di Indonesia tahun 2012 telah mencapai 63 juta orang
atau 24,23 persen dari total populasi negara ini (penetrasi). Dengan
penyesuaian data penduduk pada tabel utama di atas, diperoleh angka
penetrasi 25,86% (F6)
Sebelumnya APJI juga telah melaporkan
data pengguna internet pada tahun 2010 yaitu mencapai 45 Juta pengguna
(Viva news, 12/10/2010).
Lebih lanjut menurut APJI, angka
pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia akan meningkat sekitar 30
persen atau mencapai 82 juta pengguna di tahun 2013, dan diasumsikan
akan bertambah terus menjadi 107 juta pada 2014 dan 139 juta atau 50
persen total populasi pada 2015.
Dengan menggunakan asumsi APJI terhadap
kenaikan pengguna internet pada tahun 2013 sebesar 30%, kemudian
dibandingkan dengan data pengguna internet tahun 2012 menurut MarkPlus
Insight, maka perkiraan jumlah pengguna internet pada tahun 2013 dapat
mencapai 80.340.000 pengguna, dengan penetrasi sebesar 30%.
Apabila kedua data dari institusi ini
digabung, maka kenaikan pengguna internet dalam tahun 2013 diperkirakan
berkisar antara 18 - 19 juta pengguna.
Angka pertumbuhan ini, cukup tinggi
apabila dibandingkan tahun sebelumnya. Mungkin semua orang akan
berasumsi yang sama dan menganggap angka tersebut adalah wajar. Namun
bila ingin menggali lagi data pendukung yang ada, mungkin kita dapat
menyimpulkan berbagai macam hal termasuk beberapa catatan dibawah ini,
- Pertumbuhan 18 hingga 19 juta tersebut
terasa cukup tinggi bila dibandingkan dengan asumsi pertumbuhan pengguna
hanphone atau smartphone yang hanya mengalami kenaikan 3 hingga 5 juta
pada tahun 2013. Perlu dicatat bahwa angka pengguna Handphone yang
dikemukakan oleh ATSI, dihimpun dari 10 perusahaan telekomunikasi
seluler di tanah air (temasuk smartphone didalamnya), dengan demkian
angka yang diperkirakan oleh CIA juga berasal dari jenis data yang sama,
yaitu berdasarkan nomor hp yang digunakan masyarakat bukan berdasarkan
pada pasar penjualan handphone.
- Angka ini juga lebih tinggi dengan pertambahan pengguna internet
baik di tahun 2012 yang hanya berkisar 6 hingga 8 juta, dan di tahun
2011 berkisar antara 10 hingga 13 juta pengguna. Padahal kondisi lainya
tidak mengalami perubahan secara drastis, seperti penurunan angka
kemiskinan maupun kenaikan PDB perkapita.
- Apabila hasil survey MarkPlus Insight 2012 yang menyebutkan
bahwa 58 juta orang ( atau 95% dari pengguna internet tahun 2012)
mengakses Internet dari notebook, netbook, tablet dan perangkat seluler,
dapat kita kelompokan sebagai pengguna internet melalui mobile phone,
mengingat banyak juga yang menggunakan modem GSM/CDMA untuk notebook
dan netbook mereka. Maka, asumsi kenaikan pengguna internet di tahun
2013, lebih banyak berasal dari pengguna handphone atau smartphone lama
(yang dimiliki hingga tahun 2012) yang kemudian memutuskan untuk
berlangganan internet pada tahun 2013.
- Jika pendapat di atas dapat diterima, dengan melihat kenaikan
PDB perkapita 5%, kemudian diasumsikan merupakan kenaikan pendapatan
pada kalangan middle class, seperti yang dilaporkan oleh
MarkPlus Insight 2012, bahwa kelompok inilah yang mendominasi
pemanfaatan internet. Kenaikan PDB sebesar 5% memiliki nilai yang
cukup besar bagi mereka untuk membelanjakan uangnya memenuhi keinginan
menggunakan internet. Perlu dicatat, sesuai pengertian ADB (Asia
Development Bank), yang dimaksud dengan kelas menengah adalah
masyarakat yang (dapat) membelanjakan uangnya US$ 2-20 per hari atau Rp.
18.000 - 180.00 per hari (Kurs Rp 9.000) atau 5.400.00 - 54.000.000
per bulan (30 hari)
- Bila jumlah middle class Indonesia di tahun 2012
mencapai 56,5% dari jumlah penduduk atau 134 juta jiwa seperti
diperkirakan oleh ADB (Asia Development Bank- bisnis.com, 7 Maret 2012),
atau dengan penyesuaian data pada tabel utama mencapai 137,623,795,
maka pertumbuhan pengguna internet yang diasumsikan di atas dapat
dikatakan wajar didominasi oleh kelompok ini, hal ini sejalan dengan
hasil survey MarkPlus Insight tahun 2012. Bahkan jumlah pengguna
internet di tahun 2012 yang diproyeksikan sebesar 80 - 92 juta masih
dibawah jumlah kelompok menengah ini, apalagi kita tahu bahwa kelompok
menengah ini cenderung memiliki handphone lebih dari 1.
- Lalu bagaimana kelompok lain di luar middle class ini? Jika
pertumbuhan pengguna ponsel pada tahun 2013 diperkirakan meningkat 3,7
juta pengguna adalah juga pengguna baru internet, maka jumlah ini dapat
diperkirakan di dominasi oleh kelompok masyarakat dibawah kelompok
menengah. Mengingat kelompok menengah cenderung menggunakan nomor ponsel
yang sama atau menggunakan nomor berlangganan atau pasca-bayar (asumsi
jumlah pengguna ponsel dalam data, adalah berdasarkan nomor telepon
seluler yang digunakan masyarakat).
Untuk informasi lainnya, mengenai
penggunaan internet di Indonesia, menurut survey MarkPlus Insight
(dailysocial.net pada tanggal 13/11/2012),
- 40% dari pengguna Internet di Indonesia (24,2 juta orang) mengakses Internet lebih dari 3 jam setiap harinya
- Mayoritas pengguna Internet di Indonesia berada di rentang usia 15-35 tahun
- 56,4% termasuk “bargain hunter” - yang rela berjam-jam
berselancar di Internet untuk mencari informasi dan penawaran terbaik
tentang kebutuhannya
Sumber Data
- A, A1, B, Badan Pusat Statistik (BP). Data tahun 2012, berdasarkan laporan per maret 2012
- C, Perhitungan berdasarkan data penetrasi (A1)
- D, Berdasarkan data sensus BPS tahun 2010. Data 2011 dan 2012, menggunakan asusmsi penetrasi (D.1)
- D.1, Asumsi berdasarkan pentrasi tahun 2010 yang kemudian diasumsikan tetap
- E, Badan Pusat Statistik, untuk PDB 2012, triwulan IV diasumsikan sama dengan triwulan III
- E1, E2, E3, Hasil perhitungan data BPS yang ada (E)
- E.4, ADB (Asia Development Bank), bisnis.com, 7 Maret 2012. Dengan pertumbuhan pertahun 8-9 juta per tahun
- F.1, Hasil survey MarkPlus Insight (dailysocial.net 28/10/2011 dan 13/11/2012)
- F2 - F4, Pengolahan data (F.1)
- F5, Berdasarkan hasil survey MarkPlus Insight tahun 2011
(dailysocial.net 28/10/2011), sedangkan untuk tahun 2012
(Dailysocial.net, 13/11/2012), diasumsikan angka yang dilaporkan adalah
pengguna internet melalui mobile phone, termasuk mereka yang mengakses
internet melalui laptop/notebook yang pada umumnya menggunakan modem
GSM/CDMA.
- F.6, Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) (Viva news, 12/10/2010, Kompas.com 16/12/2012 dan kompas.com,
13/12/2012 )
- G. 1 The World Factbook (CIA), laporan untuk tahun 2011, yang dilaporkan per september 2012
- G.2 Opera, State of Mobile Web per Juli 2012
- G.3 Data Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI),
Antara, 14/07/2010 dan Kompas.com, 13/1/2012. Untuk tahun 2012,
menggunakan asumsi berdasarkan angka penetrasi tahun 2011.
- H. Sonny Ericsson Discussion Paper per Juni 2012 dan Sonny Ericsson Lab 2011 -2012 (Gatra pada 6/6/2012)
- I.1 Data tahun 2012 (quintly.com 28/12/2012), Data tahun 2011
(CheckFacebook 1 Januari 2012), Data tahun 2010 (tempo 9/11/ 2011)
Catatan : Data pada tabel utama di atas
akan digunakan untuk tulisan analisa atau opini berikutnya.
Dipersilahkan bagi anda yang ingin mengoreksi atau menggunakan data
tersebut sebagai bahan kajian lainnya.