Selamat Datang di www.terapinarkoba.com

Kami berpengalaman menangani KECANDUAN NARKOBA dengan metode MULTI TERAPI Insya Allah kecanduan narkoba dapat di pulihkan dalam waktu relatif singkat, hanya 2 bulan, bukan 6 tahun.
Sudah banyak pasien yang kami tolong, baik dari jawa maupun luar jawa / luar kota

SAKAW dll cepat di pulihkan.

Prosedur Pemulihan kecanduan narkoba bisa RAWAT JALAN dan TERAPI JARAK JAUH pasien tidak harus datang, bisa tetap sekolah, kuliah atau bekerja

SUDAH REHAB TAPI ANDA MASIH KECANDUAN JANGAN RAGU HUBUNGI KAMI


TABIB MASRUKHI,MPA

Telp : 0823 3222 2009


GARANSI >>> klik disini

Catatan : Pecandu Narkoba sangat tergantung dengan peran serta orang tua / keluarga. Karena itu segera lah berobat sebelum semuanya terlambat, kematian atau cacat seumur hidup.

yang perlu di lakukan orang tua terhadap seorang anak pecandu Narkoba ?
1. Bila pecandu ingin Lepas dari ketergantungan narkoba maka segera di obati
2. Bila pecandu belum ada keinginan Lepas dari ketergantungan narkoba maka tetaplah motivasi untuk segera diobati atau setidaknya minum obat ramuan kami dengan harapan pasien merasakan manfaat nya selanjutnya ada kesadaran untuk di pulihkan secara tuntas.

Demikian semoga bermanfaat

BATAM

Labels: ,

Peredaran Narkoba Menggila, urutan ke 2

Pelajar-Korban-Narkoba.jpg
TRIBUNNEWSBATAM, BATAM  - Kepulauan Riau (Kepri) menduduki peringkat ke-2 sebagai daerah peredaran terbesar se-Indonesia. Ini berdasarkan hasil survei tim Universitas Indonesia (UI) tahun 2011.

"Berdasarkan survei dari UI , Kepri berada di posisi nomor 2," ujar Kombes Pol drg Suryawirawan, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri di Politeknik Batam.

Suryawirawan mengatakan itu, saat ditemui dalam acara pementasan pagelaran seni budaya di acara pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di lingkugan kampus Politeknik Batam. Suryawirawan patut cemas. Dari 33 provinsi Kepri berada di urutan kedua. 

"Sedangkan untuk urutan sebagai pencandu Kepri menempat urutan 11," tegasnya.

"Pada tahun 2010 peringkat Kepri sempat turun. Peredaran di peringkat tiga sedangkan pencandu di peringkat 17," jelas Suryawirawan. 

Lebih gila lagi, pecandu narkoba ini kini rata-rata berasal dari kalangan tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang masih berusia muda 16-29 tahun.

"Salah satu penyebarannya dan penggunanya adalah melalui mahasiswa," ucap Suryawirawan. Dirinya juga menambahkan bahwa setiap tiga persen per tahunnya, jumlah pecandu narkoba di Indonesia terus bertambah dengan pesat. 
Rehabilitasi

Suryawirawan mengaku prihatin selama ini para pencandu lebih banyak dipenjara dibandingkan berada di rehabilitasi. Padahal saat ini pecandu tidak mesti dipenjara melainkan bisa direhabilitasi atau diobati. 

"Ini berdasarkan UU No 35 tahun 2009 dimana setiap pecandu narkoba wajib mendapatkan pengobatan dengan proses rehabilitasi," kata dia.

Suryawirawan yakin, dengan pengenalan terhadap seni budaya bisa menekan tingkat pecandu. Surya menyebutkan, di Belakangpadang saja saat ini sudah ada 50 pecandu dalam pembinaan BNNP Kepri. 

"Mereka dalam pembinaan kita," ujar Surya.

BNNP akan menggelar sosialiasi seni dan budaya lokal ini di sejumlah universitas di Kepulauan Riau. "Harapan kami sesuai dengan kesepakatan ASEAN bebas narkoba tahun 2015," terangnya. 

Dalam acara tersebut turut hadir perwakilan sejumlah universitas di antaranya dari Universitas Putra Batam, Universitas Internasional Batam, Universitas Batam, Stikes Awal Bros, UNRIKA, dan Stikes Mitra Bunda.