Nama Merek
Xanax XR, Alganax, Alprazolam OGB Dexa, Alviz, Atarax, Calmlet, Feprax, Frixitas, Soxietas, , Zypraz
Apa itu Alprazolam?
Alprazolam merupakan
salah satu dari golongan obat Benzodiazepines atau disebut juga Minor
Transquillizer dimana golongan ini merupakan obat yang paling umum
digunakan sebagai anti ansietas. Alprazolam
merupakan obat anti ansietas dan anti panik yang efektif digunakan
untuk mengurangi rangsangan abnormal pada otak, menghambat
neurotransmitter asam gama-aminobutirat (GABA) dalam otak sehingga
menyebabkan efek penenang. Alprazolam
diabsorbsi dengan baik di dalam saluran pencernaan dan bekerja cepat
dalam mengatasi gejala ansietas pada minggu pertama pemakaian. Alprazolam
memiliki waktu paruh yang pendek yaitu 12 – 15 jam dan efek sedasi
(mengantuk) lebih pendek dibanding Benzodiazepines lainnya, sehingga
tidak akan terlalu mengganggu aktivitas. Alprazolam juga aman digunakan bagi penderita gangguan fungsi hati dan ginjal dengan pemakaian di bawah pengawasan dokter.
Mekanisme Kerja Alprazolam
Berikatan dengan reseptor benzodiasepin pada saraf post sinap GABA di
beberapa tempat di SSP, termasuk sistem limbik dan formattio
retikuler. Peningkatan efek inhibisi GABA menimbulkan peningkatan
permiabilitas terhadap ion klorida yang menyebabkan terjadinya
hiperpolarisasi dan stabilisasi.
Kegunaan Alprazolam
Kegunaan obat ini terutama untuk Anti-anxietas dan anti panik. Pada saat keadaan cemas dan panik terjadi penurunan sensitivitas terhadap reseptor 5HT1A, 5HT2A/2C, meningkatnya sensitivitas discharge dari
reseptor adrenergic pada saraf pusat, terutama reseptor alfa-2
katekolamin, meningkatnya aktivitas locus coereleus yang mengakibatkan
teraktivasinya aksis hipotalamus-pituitari-adrenal (biasanya berespons
abnormal terhadap klonidin pada pasien dengan panic disorder), meningkatnya aktivitas metabolic sehingga terjadi peningkatan laktat (biasanya sodium laktat yang kemudian diubah menjadi CO2 (hiperseansitivitas batang otak terhadap CO2), menurunnya sensitivitas reseptor GABA-A
sehingga menyebabkan efek eksitatorik melalui amigdala dari thalamus
melalui nucleus intraamygdaloid circuitries, model neuroanatomik
memprediksikan panic attack dimediasi oleh fear network pada otak yang melibatkan amygdale, hypothalamus, dan pusat batang otak.
Sehingga, terapi yang diberikan pada kecemasan yaitu anxiolitik atau
antianxietas yang bekerja pada reseptor GABA dengan memperkuat aksi
inhibitor GABA-ergic neuron sehingga hiperaktivitas mereda.
Interaksi
Antifungi golongan azol, siprofloksasin,
klaritromisin, diklofenak, doksisiklin, eritromisin, isoniasid,
nikardipin, propofol, protease inhibitor, kuinidin, verapamil
meningkatkan efek alprazolam. Kontraindikasi dengan itrakenazol dan
ketokenazol. Menguatkan efek depresi SSP analgetik narkotik, etanol,
barbiturat, antidepresan siklik, antihistamin, hipnotik-sedatif.
Alprazolam dapat meningkatkan efek amfetamin, beta bloker tertentu,
dekstrometorfan, fluoksetin, lidokain, paroksetin, risperidon,
ritonavir, antidepresan trisiklik dan substrat CYP2D6 lainnya.
Alprazolam meningkatkan konsentrasi plasma imipramin dan desipiramin.
Aminoglutetimid, karbamasepin, nafsilin, nevirapin, fenobarbital,
fenitoin menurunkan efek alprazolam.
Merokok menurunkan konsentrasi alprazolam sampai 50 %. Jus
grapefruit meningkatkan konsentrasi alprazolam. Makanan tinggi lemak, 2
jam sebelum pemberian bentuk lepas terkendali dapat memperpanjang Cmaks
sampai 25 %. Sedangkan pemberian segera sesudah makan akan menurunkan
Tmaks, bila makanan diberikan >=1 jam sesudah pemberian obat T maks
akan meningkat 30 %.
Informasi Penting
- Jangan gunakan obat ini jika anda memiliki alergi terhadap
alprazolam atau benzodiazepines lain seperti chlordiazepoxide
(Librium), clorazepate (Tranxene), diazepam (Valium), lorazepam
(Ativan), atau oxazepam (Serax). Obat ini dapat menyebabkan cacat bawaan
terhadap janin. Jangan gunakan alprazolam jika anda hamil.
- Sebelum menggunakan alprazolam beritahukan kepada dokter anda jika
anda memiliki masalah pernafasan, glaukoma, penyakit ginjal dan hati,
atau depresi dan pernah menjadi pecandu obat dan alkohol.
- Jangan meminum alkohol bersamaan dengan alprazolam. Obat ini dapat
meningkatkan efek alkohol. Obat ini hanya digunakan berdasarkan resep
dokter. Jangan berbagi alprazolam dengan orang lain, khususnya pada
orang yang pernah overdosis atau kecanduan obat. Simpan obat ini di
tempat aman yang tidak dapat ditemukan orang lain.
Efek Samping
Jika kita menggunakan alprazolam kita menjadi sulit lepas dari obat
ini karena memang memiliki potensi ketergantungan yang besar jika
dipakai lebih dari dua minggu saja. Sulit lepas ini juga disebabkan
karena efek putus zat obat ini sangat tidak nyaman, ada yang langsung
tiba-tiba stop dan merasakan kecemasan yang lebih parah daripada
sebelumnya.
Maka dari itu penggunaan obat ini harus hati-hati dan kalau bisa
sesuai dengan indikasi saja. Belakangan karena potensi ketergantungan,
toleransi (makin besar pake makin lama) dan reaksi putus zat, obat ini
sudah tidak menjadi pilihan pertama lagi sebagai obat anticemas di
Amerika Serikat, di sana lebih cenderung menggunakan Antidepresan gol
SSRI seperti Sertraline, Fluoxetine, Paroxetine (Paxil).
Selain itu ESO yang ditimbulkan SSP : depresi, mengantuk, disartria
(gangguan berbicara), lelah, sakit kepala, hiperresponsif, kepala terasa
ringan, gangguan ingatan, sedasi; Metabolisme-endokrin : penurunan
libido, gangguan menstruasi; Saluran cerna : peningkatan atau penurunan
selera makan, penurunan salivasi, penurunan/peningkatan berat badan,
mulut kering (xerostomia).