Selamat Datang di www.terapinarkoba.com

Kami berpengalaman menangani KECANDUAN NARKOBA dengan metode MULTI TERAPI Insya Allah kecanduan narkoba dapat di pulihkan dalam waktu relatif singkat, hanya 2 bulan, bukan 6 tahun.
Sudah banyak pasien yang kami tolong, baik dari jawa maupun luar jawa / luar kota

SAKAW dll cepat di pulihkan.

Prosedur Pemulihan kecanduan narkoba bisa RAWAT JALAN dan TERAPI JARAK JAUH pasien tidak harus datang, bisa tetap sekolah, kuliah atau bekerja

SUDAH REHAB TAPI ANDA MASIH KECANDUAN JANGAN RAGU HUBUNGI KAMI


TABIB MASRUKHI,MPA

Telp : 0823 3222 2009


GARANSI >>> klik disini

Catatan : Pecandu Narkoba sangat tergantung dengan peran serta orang tua / keluarga. Karena itu segera lah berobat sebelum semuanya terlambat, kematian atau cacat seumur hidup.

yang perlu di lakukan orang tua terhadap seorang anak pecandu Narkoba ?
1. Bila pecandu ingin Lepas dari ketergantungan narkoba maka segera di obati
2. Bila pecandu belum ada keinginan Lepas dari ketergantungan narkoba maka tetaplah motivasi untuk segera diobati atau setidaknya minum obat ramuan kami dengan harapan pasien merasakan manfaat nya selanjutnya ada kesadaran untuk di pulihkan secara tuntas.

Demikian semoga bermanfaat

Kasus Kanker Servik terbanyak di Yogyakarta

YOGYAKARTA - Kasus kanker leher rahim (serviks) DIY menempati urutan tertinggi nasional. Karenanya, Pemda DIY dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mendorong upaya deteksi dini kanker serviks melalui tes pap smear.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RSUP dr Sardjito, dr Ova Emilia mengatakan, partisipasi warga untuk tes pap smear masih minim. Akibatnya, pasien yang masuk rumah sakit mayoritas sudah stadium tinggi. Jika demikian, peluang kesembuhannya makin kecil.
Dokter Ova mengungkapkan, kendala utama minimnya minat wanita untuk pap smear adalah rasa malu dan takut.

"Mereka malu pap smear, karena mereka kan harus membuka organ intimnya di hadapan dokter. Kedua, takut jika ketahuan mengidap penyakit," ujar dr Ova, Kamis (4/9/2014).

Hal itu dibenarkan oleh Aktivis Yayasan Kanker Indonesia DIY, Ir KRAy Hj Setianingsih Moerwengdiyah. Ia pribadi pernah membatalkan pemeriksaannya karena malu. Saat itu ia kaget ternyata perawatnya pria.

"Ini yang harus dijelaskan, bahwa tes pap smear ini ditangani sepenuhnya oleh perempuan," kata wanita yang akrab disapa Ibu Anglingkusumo itu.
Upaya YKI DIY menggiatkan pap smear di kawasan pasar tradisional juga terhambat hal seperti itu. Ibu-ibu pedagang pasar tersebut enggan mengikuti tes.

"Isin aku," tutur Wakil Ketua Yayasan YKI DIY Sunarsih Sutaryo menirukan ucapan pedagang pasar yang diajak mengikuti tes pap smear.
Padahal, kanker serviks menempati urutan pembunuh wanita terganas setelah kanker payudara. Data organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) menyebutkan, diperkirakan ada 500 ribu pengidap kanker serviks setiap tahunnya di dunia.

Khusus di Indonesia, sedikitnya terjadi 20 kasus kematian akibat kanker serviks per harinya. Lebih ironis, DIY menduduki peringkat tertinggi prevalensi kankernya se-Indonesia. Adapun prevalensi kanker DIY 4,1 dari 1.000 penduduk (4,1 permil).