- Bagaimana memberikan informasi yang benar tentang narkoba ?
- Hal-hal apa sajakah yang menyebabkan para generasi muda menggunakan narkoba?
- Bagaimana upaya penanggulangan terhadap bahaya narkoba pada remaja?
- Informasi-informasi yang benar tentang narkoba
- Peran orang tua dalam upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba
- Upaya dalam pencegahan narkoba
- Peran dan tanggung jawab remaja.
Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan ketergantungan zat narkoba, jika dihentikan maka si pemakai akan sakaw.
Penyalahgunaan atau kebergantungan narkoba perlu melakukan berbagai pendekatan. Terutama bidang psikiatri, psikologi, dan konseling. Jika terjadi kebergantungan narkoba maka bidang yang paling bertanggung jawab adalah psikiatri, karena akan terjadi gangguan mental dan perilaku yang disebabkan zat narkoba mengganggu sinyal penghantar syaraf yang disebut system neurotransmitter didalam susunan syaraf sentral (otak). Gangguan neurotransmitter ini akan mengganggu :
- Fungsi kogitif (daya pikir dan memori),
- Fungsi afektif (perasaan dan mood),
- Psikomotorik (perilaku gerak),
- Komplikasi medik terhadap fisik seperti kelainan paru-paru, lever, jantung, ginjal, pancreas dan gangguan fisik lainnya.
- Narkotlka – untuk menurunkan kesadaran atau rasa.
- Pslkotropika – mempengaruhi psikis dan pengaruh selektif susunan syaraf pusat otak
- Obat atau zat berbahaya
- Upper Upper adalah jenis narkoba yang membuat si pemakai menjadi aktif seperti sabusabu, ekstasi dan amfetamin.
- Downer Downer adalah golongan narkoba yang dapat membuat orang yang memakai jenis narkoba itu jadi tenang dengan sifatnya yang menenangkan / sedatif seperti obat tidur (hipnotik) dan obat anti rasa cemas.
- Halusinogen Halusinogen adalah napza yang beracun karena lebih menonjol sifat racunnya dibandingkan dengan kegunaan medis.
1.Marijuana
Adalah nama khusus untuk Hemp, suatu tanaman tinggi mencapai 2 meter, bentuk daun mirip daun singkong, daun warna hijau dan tumbuh terbaik didaerah pegunungan. Zat kimia addictive utama didalam marijuana adalah tetra hydrocannabinol yang dapat dideteksi melalui air kencing. Para pecandu narkoba menghisap marijuana dengan rokok atau pipa. Jika putus dari zat marijuana, maka si pemakai akan sakaw dengan gejala macam-macam seperti mata berair, hidung berselesma, badan jadi nyeri. Pemakaian yang semakin banyak zat marijuana akan menyebabkan kehilangan memori, kemampuan belajar, dan motivasi.Marijuana juga dapat menyebabkan distorsi persepsi (penyimpangan persepsi dari kenyataan), kehilangan koordinasi, detak jantung meningkat timbul rasa cemas yang terus menerus.
Sebagai akibat medical dapat menyebabkan kerusakan paru, batuk kronis, bronchitis.
2.Cocaine.
3.Methamphetamine.Cocaine sering dihirup melalui hidung, akan tetapi juga diisap dengan rokok atau jika disuntikkan akan berdampak penyakit HIV/AIDS. Akibat cocaine terhadap fisik pemakai adalah terhambatnya saluran darah, pupil mata membesar, panas badan meningkat, denyut jantung meningkat, darah tinggi, perasaan gelisah, nyeri, cemas. Menghisap crack cocaine bersama rokok akan menimbulkan paranoia(sejenis penyakit jiwa yang meyebabkan timbul ilusi yang salah tentang sesuatu dan akhirnya bisa bersifat agresif akibat delusi yang dialaminya). Cocaine dapat menyebabkan kematian karena pernafasannya tersendat lalu otak kekurangan oksigen.
4.Heroin.Adalah sejenis obat yang kuat yang menyebabkan orang kecanduan yang dapat merangsang saraf sentral. Dapat dikonsumsi melalui mulut, dihirup, daya serangnya ke otak si pemakai.
Kebanyakan pemakai heroin menyuntikkan zat tersebut ke dalam tubuhnya. Si pemakai merasakan gelora kesenangan diiringi panas badan, mulut kering, perasaan yang berat dan mental jadi kelam berawan menuju depresi di dalam system saraf sentral. Jika dihentikan maka si pemakai akan sakaw, gelisah, sakit pada otot dan tulang, insomnia, muntaber. Untuk menghilangkan kecanduan harus ada kerja sama antara pecandu dengan pembimbing/dokter. Biasannya hal ini dilakukan oleh konselor spesialis narkoba dengan menggunakan muti-methods/konseling terpadu. Metode dokter dengan memberi opiates sedikit demi sedikit dalam jangka panjang untuk pngobatan kecanduan heroin dimaksudkan agar pasien tidak melakukan injeksi yang sangat membahayakan dirinya karena over dosis dan bahaya penyakit HIV dan hepatitis C.
- Ecstasy. - Dapat menyebabkan depresi, cemas dalam tidur, kecemasan, paranoia. Ciri fisik : ketegangan otot, mual, pingsan, tekanan darah tinggi. Menyebabkan kerusakan otak karena sel otak rusak diserang oleh obat tersebut yang menimbulkan si pasien agresif, mood, kegiatan seks meningkat, tidur terus, sensitif kena penyakit.
- Rohypnol. - Obat ini amat beresiko terhadap kesehatan manusia pemakai, seperti liver, ginjal, tekanan darah, kerusakan pada otak.
- Gammahydroxybutyrate. Akibat over dosis adalah kehilangan kesadaran, serangan jantung.
- Ketamine. Gejala yang dipakai adalah menimbulkan efek halusinasi dan mimpi yang diinginkan. Jika over dosis berakibat kehilangan memory, mengigau, kehilangan koordinasi.
- Lingkungan : Faktor lingkungan menyangkut teman sebaya, orang tua,dan remaja itu sendiri.Pada masa remaja, teman sebaya menduduki peran utama ads kehidupan mereka, bahkan menggantikan peran keluarga/orang tua dalam sosialisasi dan aktivitas waktu Luang dengan hubungan yang bervariasi dan membuat norms dan sistem nilai yang berbeda. Faktanya:Pada masa remaja terjadi jarak fisik dan Psikologis yang cendrung berakibat penurunan kedekatan emosi,dan kehangatan, bahkan cendrung timbul konflik remaja dengan orang tua.Konflik keluarga membuat remaja tergantung pada teman sebaya uantuk dukungan emosi.
- Keluarga : peran genetik juga merupakan komponen yang berpengaruh terhadap penyalahgunaan narkoba, setidaknya untuk beberapa individu. Sederhananya, orang tua pelaku penyalahgunaan narkoba cendrung menurun kepada anaknya, terlebih pads ibu yang sedang hamil.Faktor-faktor individu lainnya adalah: Sikap positif terhadap”minum*quot;. Sifat mudah terpengaruh, kurangnya pemahaman terhadap agama, pencarian sensasi atau kebutuhan tinggi terhadap “excitment”
- Faktor Teman Sebaya : Teman sebaya memiliki pengaruh yang paling dasyat terhadap penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Anak dari keluarga baik-baik, nilai sekolah baik, lingkungan baik cenderung terlibat narkoba jika Leman-temannya menggunakan narkoba.
- Faktor Sekolah, Kerja, dan Komunitas
- Kegagalan Akademik
- Komitmen rendah terhadap sekolah : datang sekolah hanya untuk ketemu teman , merokok, lalu bolos.
- Transisi sekolah : peralihan j enj ang sekolah yang berakibat penurunan prestasi memberi andil dalam penyalahgunaan narkoba.
- Faktor komunitas biasanya akibat : komunitas permisif terhadap hukum dan norms, kurang patuh terhadap aturan,status sosial ekonomi.
- Perhatikan perubahan pada diri si anak (bohong,bolos,bengong bego, dan bodoh);
- Perhatikan prestasi, aspirasi dan masalh yang ada di sekolah.
- Perhatikan kegiatan keagamaan si anak dan harga diri si anak.
- Perhatikan perubahan emosi dan hubungan anak dan orang tua.
- Ciptakan hubungan akrab dalam keluarga.
- Ciptakan kesadaran bahwa keberhasilan dan kegagalan merupakan usaha sendiri, orang lain hanya Fasilitator
- Libatkan secara intensip si anak terhadap aktivitas keagamaan.
- Ciptakan keharmonisan dalam keluarga , hilangkan jarak antara orang tua dengan membangun suasana demokratis.
- Ciptakan komunikasi yang produktif dan terapkan aturan yang jelas.
- Perhatikan prestasi belajar anak dan terns memberi semangat.
- Cermati Tatar belakang dan prilaku teman-teman terdekat si anak.