Contoh Karya Ilmiah Tentang
Bahanya Narkoba
Disusun Oleh
Nama
:M.SUTEJA
Kelas :9F
Sekolah :SMPN
16 BANDAR LAMPUNG
Guru Pembimbing : Ibu Nurlela
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan atas
kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia InI.
Tidak lupa juga Saya capkan terima kasih kepada guru bahasa Indonesia yaitu Ibu
NURLELA yang telah membimbing Saya agar dapat mengerti tentang bagaimana cara
menyusun karya tulis ilmiah Ini.
Karya Ilmiah Ini disusun agar
pembaca dapat memperluas ilmu tentang Bahayanya Narkoba, yang Saya sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh Saya
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri Saya maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan.
semoga Karya Ilmiah Saya Dapat
bermanfaat bagi Para Mahasiswa, Pelajar, Umum Khususnya pada diri saya sendiri
dan semua yang membaca Karya Tulis Saya ini, Dan Mudah mudahan Juga
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca . Walaupun Karya Ilmiah
ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih
Penulis Artikel
M.Suteja
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang…………………………………………………
B. Identifikasi
Masalah……………………………………………
C.
Tujuan…………………………………………………………….
D.
Metode……………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Upaya
Pencegahan……………………………………………
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan……………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………
Bahanya Narkoba
|.Pendahuluan
A.Latar Belakang
Bahaya narkoba atau narkotika
telah diketahui secara luas. Namun masih, saja banyak yang doyan menikmati
barang laknat itu. Kali ini eL-Ka, menguraikan apa saja sih yang termasuk dalam
golongan narkoba dan bahayanya. Agar kita semua menghindarinya.
Mitra muda, tak dapat
dipungkiri bahwa narkoba merupakan wabah paling berbahaya yang menjangkiti
manusia di seluruh pelosok bumi. Tidak diragukan lagi, bahwa kelemahan iman dan
ketidakbersimpuhan kepada Allah dalam segala kesulitan merupakan faktor terpenting
yang mengkondusifkan kecanduan narkoba.
Manusia yang taat beragama
pasti akan jauh dari neraka narkoba. Tidak mungkin dia akan mengulurkan
tangannya pada narkoba, baik membeli, mengedarkan, maupun menyelundupkannya.
Sebab, jalan narkoba adalah jalan setan dan jalan Allah tidak mungkin bertemu
dengan jalan setan.
Bahaya bagi pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba
ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya
berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif
atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya
diawali dengan perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini
sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari
kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut
bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba.
Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan
narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut:
• Perubahan dalam sikap,
perangai dan kepribadian,
• Sering membolos, menurunnya
kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
• Menjadi mudah tersinggung dan
cepat marah,
• Sering menguap, mengantuk,
dan malas,
• Tidak memedulikan kesehatan
diri,
• Suka mencuri untuk membeli
narkoba.
Berikut Jenis-jenis Narkoba Dan
Apa Saja Bahya-Bahayanya
1. Opium
Opium adalah jenis narkotika
yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau diminum
bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala Timur
Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang dengan cara
menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang lengket.
Pada mulanya, pengonsumsi opium
akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini
tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami
gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.
Jika seseorang ketagihan, maka
opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi
menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya.
Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya.
Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya
melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat
badannya terus menyusut.
2. Morphine
Orang yang mengonsumsi morphine
akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi
hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun terus
ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.
Kecanduan bahan narkotika ini
akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu
juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan
kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat
pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang
berujung pada kematian.
3. Heroin
Bahan narkotika ini berbentuk
bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi
bahan narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan
ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum.
Penikmatnya mula-mula akan
merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan
konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan
dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun
harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun
keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk
melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat
penghentian pemakaian.
Pecandu heroin lambat laun akan
mengalami kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia
(tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu
heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah
syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di
kalangan pecandu heroin mencapai 40%.
4. Codeine
Codeine mengandung opium dalam
kadar yang sedikit. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda
sakit (nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi
penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam
beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.
Kokain disuling dari tumbuhan
koka yang tumbuh dan berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin)
sejak 100 tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap
ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena
itu, penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada selaput
lendir hidung, bahkan terkadang bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua
cuping hidung.
Problem kecanduan kokain
terjadi di Amerika Serikat, karena faktor kedekatan geografis dengan sumber
produksinya. Dengan proses sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak,
maka pengaruh kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan
zat adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain
merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan psikis.
Setiap tahun, Amerika Serikat
membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari
10 juta warga Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain
dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun
beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi.
Obat ini ditemukan pada tahun
1880. Namun, fakta medis membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu
lama bisa mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan
suatu ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi besar
selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga mendorongnya untuk
melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.
Kecanduan obat adiktif ini juga
menyebabkan degup jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah
lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks
menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang disebut
“captagon”. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian,
padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan hati-hati.
Ganja memiliki sebutan yang
jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan
konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting
yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah, masalah – masalah yang muncul dapat di identifikasi sebagai berikut :
- Banyaknya
masyarakat belum mengetahui bahayanya narkoba.
- Banyaknya
masyarakat belum memiliki pemahaman tentang bahaya narkoba.
- Banyaknya
masyarakat belum memiliki konsep hidup sehat.
C. Tujuan
Penulisan karya tulis ini
bertujuan :
- Agar
Banyaknya masyarakat dapat mengetahui bahayanya narkoba.
- Agar
Banyaknya masyarakat dapat mengetahui pemahaman tentang bahaya narkoba.
- Agar
Banyaknya masyarakat memiliki konsep hidup sehat.
D. Metode
Metode Yg Digunakan Dalam
Penulisan Ini AdalahMetode Secara Langsung.
metode ini mengkaji berbagai
referensi tentang bahayanya narkoba.
II. Pembahasan
A.Upaya Pencegahan
Berbagai cara telah dilakukan
oleh pemerintah untuk mencegah peredaran narkoba. cara tersebut antara lain :
- Mengadakan
pengawasan yang ketat terhadap barang barang yang masuk.
- Memberikan
hukuman yang berat terhadap pengedar dan pemakai narkoba.
- Melakukan
kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang
bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
- Kemudian
pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan
kasih sayang.
- Pihak
sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak
didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di
sekitar lingkungan sekolah.
- Yang tak
kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan
kepada siswa.
- Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama dan keagamaan
baik di sekolah maupun di masyarakat.
- Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab peran
keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang. Hasil penelitia
menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan brandal pada umumnya adalah berasal dari
keluarga yang berantakan (broken home).
- Penanaman
nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah haram sebagaimana
haramnya Babi dan berbuat zina.
- Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh Ayah dan
Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat oleh tokoh agama dan tokoh
masyarakat serta aparat penegak hukum
III. Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang
telah diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Masyarakat
perlu menghindari diri dari penyebaran narkoba
- Upaya
pemerintah memberikan penyuluhan tentang penyebaran narkoba
- Narkoba
adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah
kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
- Narkoba
adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umu.
- Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara
- fisik maupun psikologis.
B. Saran
- Hendaknya
masyarakat peduli tentang kesehatan
- Pemerintah
hendaknya segera mencari solusi agar penyebaran narkoba tidak terjadi lagi
- Hendaknya
Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak
didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di
sekitar lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah,
pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
Karena salah satu penyebab
terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya
pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela
seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini,
kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada,
akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri.
Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik
kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan
generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan
dengan baik.
Insya Alloh Bermanfaat....