Pernah kah Anda melihat orang yang sengaja mabuk dengan
menghirup uap lem?
Dalam pergaulan anak muda atau anak jalanan, lem
perekat serba guna sering disalahgunakan untuk mendapatkan sensasi ‘high‘ atau mabuk. Padahal menghirup uap lem sangat berbahaya, sebab pada kadar tertentu bisa menyebabkan mati mendadak.
Berbeda dengan jenis narkoba yang lain, lem sangat mudah didapatkan
dengan harga yang cukup murah. Bahkan karena fungsi sebenarnya sangat
bermanfaat, banyak yang tidak menyangka ada risiko di balik uap lem yang
baunya cukup menyengat.
Anak-anak jalanan pasti mengenal istilah ngelem, yakni menghirup uap
lem hingga mabuk. Efeknya hampir mirip dengan jenis narkoba yang lain
yakni menyebabkan halusinasi, sensasi melayang-layang dan rasa tenang
sesaat meski kadang efeknya bisa bertahan hingga 5 jam sesudahnya.
Karena keasyikan ngelem ini kadang-kadang tidak merasa lapar meski sudah
jamnya makan.
Sama seperti narkoba pada umumnya, efek ngelem akan menyerang susunan
saraf di otak sehingga bisa menyebabkan kecanduan. Dalam jangka panjang
bisa menyebabkan kerusakan otak sementara dalam jangka pendek risikonya
adalah kematian mendadak (Sudden Sniffing Death).
Bukan hanya lem, beberapa produk rumah tangga yang mudah menguap (volatile)
seperti penghapis cat kuku juga bisa disalahgunakan untuk
mabuk-mabukan. Dalam daftar bahan berbahaya, produk-produk tersebut
dimasukkan dalam kategori inhalant.
Salah satu komponen dalam inhalant yang berbahaya adalah pelarut
solvent, yakni cairan yang dalam suhu ruangan mudah sekali menguap.
Cairan ini umumnya dipakai sebagai pelarut dalam pengencer cat minyak (thinner), bensin, lem dan liquid papper (tipe-ex).
Ketika terhirup, uap pelarut (solven) ini hanya membutuhkan waktu
yang singkat untuk mencapai kadar toksik atau beracun. Sistem organ yang
diserang adalah otak dan saraf, khususnya yang berhubungan dengan
jantung dan pernapasan.
Dikutip dari Kidshealth.org, Jumat (14/1/2011), efek jangka pendek yang dirasakan saat menghirup uap solven meliputi gejala-gejala sebagai berikut:
- Denyut jantung meningkat
- Mual-muntah
- Halusinasi
- Mati rasa atau hilang kesadaran
- Susah bicara atau cadel
- Kehilangan koordinasi gerak tubuh.
Karena uap solven tersebut bisa terakumulasi di jaringan tubuh, dalam
jangka panjang jika terhirup terus menerus bisa memberikan efek jangka
panjang. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Kerusakan otak (bervariasi, mulai dari cepat pikun, parkinson dan kesulitan mempelajari sesuatu)
- Otot melemah
- Depresi
- Sakit kepala dan mimisan
- Kerusakan saraf yang memicu hilangnya kemampuan mencium bau dan mendengar suara.
Meski hanya dihirup sekali, efeknya juga bisa fatal jika telah
melewati ambang batas yang bisa ditoleransi oleh tubuh. Uap lem dan
thinner bisa membunuh dalam seketika dengan mekanisme sebagai berikut.
1. Sudden Sniffing Death
Kematian mendadak saat menghirup uap pelarut umumnya disebabkan
oleh sabotase fungsi jantung. Gejala awalnya adalah denyut nadi
meningkat dan tidak teratur, lalu tak lama kemudian berhenti untuk
selamanya.
2. Asphyxia
Uap solven juga bisa mengikat oksigen di sistem pernapasan dan memicu asphyxia atau kekurangan suplai oksigen ke jaringan otak.
3. Sesak napas
Di kalangan anak jalanan, aktivitas ngelem sering dilakukan
dengan kepala ditutup tas plastik agar uap tidak menyebar ke mana-mana.
Ketika tubuh sudah terpengaruh uap pelarut, si anak jalanan tidak bisa
melepas sendiri plastik penutup tersebut dan akan mati lemas jika tidak
ada temannya yang menolong.
4. Bunuh diri
Depresi dan halusinasi merupakan dampak serius dari uap solven.
Dampak ini bisa membunuh seseorang jika orang itu kemudian tergerak
untuk melakukan bunuh diri dalam kondisi kejiwaan yang sedang kacau.
Sumber : detikhealth.com
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan komentar atau berbagi pengalaman.
Bila Saudara Menginginkan balasan secapatnya dari kami, komfirmasi ketik KOMENTAR kirim ke 082332222009. Terimaksih