Kristen Kalang Kabut, Yesus Terbukti
‘Menikah’ dan Berpoligami - Umat kristiani dihebohkan dengan “Injil
Istri Yesus” (The Gospel of Jesus’s Wife) temuan Profesor Karen L King.
Di hadapan Congress of Coptic Studies X di Roma, Selasa (18/9/2012),
King menyimpulkan bahwa orang-orang Kristen pada masa awal percaya bahwa
Yesus telah menikah.
Profesor Hollis of Divinity di Harvard
Divinity School di Cambridge, Massachusetts itu tak main-main. Ia
mendasarkan pendapatnya pada temuan secarik papirus (tanaman yang
dikenal sebagai bahan untuk membuat kertas pada zaman kuno). Papirus
yang berukuran sekitar 3,8 cm x 7,6 cm tersebut berisi 8 baris kalimat
di depan dan 6 baris di belakang yang ditulis dalam bahasa Koptik kuno,
bahasa orang Kristen Mesir. Terjemahannya adalah: "Yesus berkata kepada
mereka, istri saya."
“Selama ini tradisi Kristen
mempertahankan doktrin bahwa Yesus tidak pernah menikah. Tetapi The
Gospel of Jesus’s Wife ini menunjukkan bahwa beberapa orang Kristen
berpikir sebaliknya,” tegasnya.
King meyakini bahwa kata-kata di papirus
coklat kekuningan itu autentik berasal dari abad keempat Masehi.
Rencananya, analisanya terhadap fragmen yang bisa menimbulkan kehebohan
itu akan dipublikasi dalam The Harvard Theological Review edisi January
2013. King telah mengirim draft kertas kerjanya, serta gambar dari
fragmen tersebut, di situs Harvard Divinity School.
Roger Bagnall, Direktur The Study of the
Ancient World (lembaga penelitian dunia kuno) di New York mengaminkan.
Ia percaya bahwa fragmen yang disebut King sebagai “The Gospel of
Jesus’s Wife” itu adalah benar-benar otentik.
Setelah berita pernikahan Yesus menjadi
headline di berbagai media internasional, Vatikan buru-buru membantah
riset yang menyatakan Yesus menikah dan punya istri. Meski belum
melakukan tes orisinalitas terhadap papirus itu, Vatikan sudah
menyatakan papirus itu palsu.
Melalui situs pemberitaan resminya di
L’Obsservatore Romano, Vatikan menyangkal keras terhadap penelitian Prof
King, karena dalam pandangan Katolik, pernikahan Yesus adalah isu besar
menyangkut ajaran dan keyakinan iman. Selama ini doktrin Vatikan
menyatakan bahwa Yesus tidak pernah menikah dan mempraktikkan hidup
selibat (pantang menikah).
Dalam bantahannya, Giovanni Maria Vian,
sejarawan Vatikan yang juga editor L’Obsservatore Romano menegaskan
bahwa sangat pra-kesimpulan yang dibuat Prof. Karen L. King itu sangat
sulit untuk diterima sebagai sebuah kebenaran sejarah.
Menurut Vian, pra-kesimpulan yang dibuat
profesor Amerika itu tak lebih sebagai semacam paksaan mengaitkan
ditemukannya teks kuno abad ke-4 itu dengan sebuah paham modern yang
sama sekali tidak punya kaitan dengan sejarah kekristenan perdana atau
bahkan terkait dengan sosok pribadi Yesus itu sendiri.
"At any rate, a fake!" (Jadi, singkat
kata, dokumen itu palsu), tegas Vian sebagaimana dirilis oleh The
Washington Post (28/9/2012) mengutip koran resmi Vatikan.
Bantahan ini tentu saja terlalu dini.
Pasalnya, papirus temuan Prof King itu belum dilakukan tes orisinalitas,
misalnya menguji jenis tinta dan kertas papyrus tersebut apakah memang
berasal dari abad keempat.
Dalam pandangan Islam, meski tak ada nas
yang secara sharih menyebutkan Nabi Isa AS (Yesus) menikah, tapi Islam
tidak memandang pernikahan para nabi Allah –termasuk pernikahan Yesus
kalau ada– sebagai sebuah aib yang memalukan.
Allah SWT menegaskan bahwa para nabi
juga manusia yang memiliki naluri beristri dan berketurunan: “Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami
memberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan” (Qs Ar-Ra’d 38)
Jika umat Kristen meyakini doktrin bahwa
Yesus adalah manusia Ilahi yang di dalam dirinya terdapat kodrat Ilahi
seligus insani, semestinya mereka tidak perlu gusar bila Yesus menikah.
Sebagai manusia, apakah tidak ada kemungkinan bagi Yesus untuk menikah?
Menikah bukanlah dosa. Memiliki hubungan seks dalam pernikahan pun bukan
merupakan kejatuhan iman.
Fakta pernikahan Yesus hanya terdengar
miris bagi orang yang mempertuhankan Yesus. Jika Yesus benar-benar
menikah, lantas bagaimana dengan istri dan anak keturunannya? Apakah
mereka juga memiliki titisan inkarnasi Ilahi?
Mengapa terhadap berita pernikahan Yesus
umat Kristen mati-matian menentang keras dengan alasan tidak ada
ayatnya dalam Bibel? Sementara terhadap doktrin Trinitas yang juga tidak
ada ayatnya dalam Bibel, mereka bisa menerima? Aneh!!
Inilah Data Pernikahan Yesus Menurut Para Ilmuwan Non Islam
Profesor King bukan satu-satunya ilmuwan
yang menyimpulkan Yesus adalah manusia yang menikah, beristri dan
beranak pinak. Inilah para ilmuwan yang mengungkapkan data pernikahan
Yesus:
SIMCHA JACOBIVICI,
mengungkapkan kabar pernikahan Yesus dengan Maria Magdalena dalam “The
Jesus Family Tomb” yang populer melalui The Discovery Channel’s TV. Ia
menampilkan beberapa bukti yang kuat mengenai hubungan romantis antara
Yesus dengan Maria Magdalena, yang berlanjut ke jenjang pernikahan dan
disinyalir memiliki anak yang diberi nama Yehuda (Judah).
DAN BROWN, melalui
sejumlah karyanya, antara lain: film “The Last Temptation of Christ,”
buku “Holy Blood, Holy Grail” dan buku “The Davinci Code” juga
memaparkan hubungan rahasia Yesus dengan Maria Magdalena. Ia berargumen
bahwa Yesus hidup di lingkungan Yahudi yang secara sosial, adat dan
pergaulan pada masa itu melarang seorang laki-laki Yahudi untuk tidak
menikah. Kebiasaan Yahudi pada masa itu mengutuk hidup pembujangan
(selibat), sehingga menjadi kewajiban bagi orang tua Yahudi untuk
mencarikan istri yang sesuai bagi anak laki-lakinya.
Jika benar bahwa Yesus tidak menikah,
lanjut Brown, maka seharusnya salah satu dari Injil kanonik menyebutkan
fakta itu dan memberikan beberapa penjelasan untuk keadaan yang tidak
alami yang dimiliki Yesus karena pembujangan itu.
MAGGY WHITEHOUSE. mengungkap status pernikahan Yesus dalam bukunya “The Marriage of Jesus: The Lost Wife of the Hidden Years.”
Teolog dan ahli metafisika Alkitab ini
mengungkapkan bahwa Yesus telah menikah pada usia sekitar 14 tahun.
Penulis yang mendalami Kabbalah (sistem mistik sebagai sumber
pengetahuan mengenai tradisi lisan zaman Yesus) ini mendasarkan
argumennya kepada tradisi pada waktu itu.
Maggy menambahkan, seandainya Dan Brown,
penulis buku “Da Vinci Code” benar bahwa Maria Magdalena adalah istri
Yesus, pastilah ia bukan istri pertamanya. Jadi, siapakah istri Yesus
ketika Dia berumur 14-32 tahun? Tahun ini biasa disebut sebagai “tahun
gelap” karena Injil tidak menceritakan kisah hidup Yesus pada masa ini.
Maggy berkeyakinan, pada usia itulah
Yesus menikahi wanita dan membangun keluarga. Dengan keyakinan bahwa
Yesus menikah dan berketurunan, ia lantas bertanya, jika Yesus memang
menikah dan dia diyakini sebagai Tuhan, apakah anak keturunannya juga
Tuhan?
Kepada pihak-pihak yang meyakini Yesus
hidup selibat (pantang menikah), Maggy menantang: “… Tidak ada bukti
Alkitabiah mana pun yang mengatakan bahwa Yesus tidak menikah. Memang,
di dalam Alkitab atau teks historis tidak disebutkan adanya seorang
istri Yesus, tetapi itu tak membuktikan apapun” ujarnya mengawali
pembahasan pada halaman 2.
PROF DR BARBARA THIERING.
Sejarawan dan pakar teologi dari Sidney Australia yang mendalami Naskah
Laut Mati (The Dead Sea Scrolls), mengungkap pernikahan Yesus dalam
bukunya “Jesus The Man,” yang dikorelasikan dengan ayat-ayat Bible.
Menurutnya, Yesus bukan hanya menikah tapi bahkan berpoligami.
Ia berargumen, Injil Markus 14:3 dan
Injil Lukas 7:37-38 dikisahkan bahwa Maria Magdalena membawa buli-buli
pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis membasahi kaki Yesus dengan
air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki
Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi itu. Bila diparalelkan dengan
kitab Kidung Agung 1:2-3, maka prosesi yang dilakukan Maria Magdalena
itu adalah upacara Pernikahan Bangsawan Yahudi. Jika Maria Magdalena
bukan istri Yesus, bagaimana mungkin ia berani mencium kaki Yesus?
Mengenai kehidupan rumah tangga Yesus,
Barbara Thiering mengungkapkan dalam bukunya “Jesus & the Riddle of
the Dead sea Scroll,” Harper San Francisco, New York 1992. dalam buku
ini dijelaskan kronologi perkawinan Yesus. Perkawinan yang pertama
dengan Maria Magdalena adalah kawin gantung yang diselenggarakan pada
hari Jumat, tanggal 22 September 30 M, Jam 18.00, bertempat di Ain
Feshkah (Palestina). Kemudian perkawinan dengan Maria Magdalena yang
kedua kalinya dilangsungkan pada hari Kamis, 19 Maret 33 M, jam 24.00,
di Ain Feshkah.
Selanjutnya, pada malam Selasa pada
tanggal 17 Maret 50 M (17 tahun setelah resepsi perkawinan dengan Maria
Magdalena), Yesus kawin lagi dengan Lidya, istrinya yang Kedua. Jadi,
menurut Naskah Laut Mati tidak hanya menikah tapi juga berpoligami. ( suara-islam.com )