Selamat Datang di www.terapinarkoba.com

Kami berpengalaman menangani KECANDUAN NARKOBA dengan metode MULTI TERAPI Insya Allah kecanduan narkoba dapat di pulihkan dalam waktu relatif singkat, hanya 2 bulan, bukan 6 tahun.
Sudah banyak pasien yang kami tolong, baik dari jawa maupun luar jawa / luar kota

SAKAW dll cepat di pulihkan.

Prosedur Pemulihan kecanduan narkoba bisa RAWAT JALAN dan TERAPI JARAK JAUH pasien tidak harus datang, bisa tetap sekolah, kuliah atau bekerja

SUDAH REHAB TAPI ANDA MASIH KECANDUAN JANGAN RAGU HUBUNGI KAMI


TABIB MASRUKHI,MPA

Telp : 0823 3222 2009


GARANSI >>> klik disini

Catatan : Pecandu Narkoba sangat tergantung dengan peran serta orang tua / keluarga. Karena itu segera lah berobat sebelum semuanya terlambat, kematian atau cacat seumur hidup.

yang perlu di lakukan orang tua terhadap seorang anak pecandu Narkoba ?
1. Bila pecandu ingin Lepas dari ketergantungan narkoba maka segera di obati
2. Bila pecandu belum ada keinginan Lepas dari ketergantungan narkoba maka tetaplah motivasi untuk segera diobati atau setidaknya minum obat ramuan kami dengan harapan pasien merasakan manfaat nya selanjutnya ada kesadaran untuk di pulihkan secara tuntas.

Demikian semoga bermanfaat

Cilacap

Labels:

Kalapas Nusakambangan Akui Terima Uang Napi Pengedar Sabu


Senin, 14 Maret 2011, 11:45 WIB
   
Kalapas Nusakambangan Akui Terima Uang Napi Pengedar SabuREPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Marwan Adli, akhirnya mengakui dirinya beberapa kali menerima uang dari Narapidana yang mengedarkan sabu di dalam Lapas dan sekitar Pulau Jawa, Hartoni. Dirinya sempat membantah hal tersebut. Namun dia tidak bisa menyangkal pengakuan Hartoni sekaligus indikasi adanya transfer uang ke rekening cucu Marwan, dengan inisial R.

"Uang yang ada di rekening R, yaitu cucu Kalapas dipastikan dimanfaatkan Marwan," ungkap Direktur Narkotika Alami Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Brigadir Jenderal Benny Josua Mamoto, di tempat kerjanya, Senin (14/3). 

Dia mengatakan rekening yang digunakan Hartoni adalah milik dua orang teman wanita Hartoni di Banjarmasin. Benny menyatakan inisial dan identitas kedua wanita itu masih dirahasiakan untuk kepentingan penyelidikan. Dirinya menilai jaringan narkotika ini begitu luas dan melibatkan banyak orang.

Transfer sejumlah uang ke rekening Marwan membuat Hartoni semakin mudah menjalankan aksinya. "Hartoni mendapatkan fasilitas khusus," papar Benny. Dia mendapatkan fasilitas sebuah rumah di pinggir sungai sejak pertama kali mendekam di Nusakambangan 2008 lalu.

Kurir akhirnya mendapatkan kemudahan untuk mengirimkan narkoba ke Hartoni, karena jauh dari pengawasan. Mereka menumpangi sampan ataupun speed boat untuk mengirimkan pesanan narkoba kepada Hartoni. Narkoba kemudian diedarkan ke dalam Lapas dan sekitar Pulau Jawa.

"Status Marwan kini sudah tersangka," ungkap Benny. Dia terbukti terlibat dalam permufakatan jahat menyelundupkan narkoba. Sedangkan cucunya, R, saat ini masih ditelusuri keterlibatannya dalam jaringan narkoba yang bermula dari tertangkapnya Hartoni. Jika terlibat, ungkap Benny, maka dia pasti ditangkap.

Benny menduga masih banyak terpidana di Lapas Narkotika yang mengkonsumsi narkoba. Penyebabnya adalah Marwan memberikan kemudahan kepada Hartoni untuk mengedarkan sabu.

Marwan ditangkap pekan lalu di ruang kerjanya, Lapas Narkotika, Nusakambangan. Pertama kali dia diperiksa di sebuah hotel dengan penjagaan ketat dari petugas BNN. Dia ternyata terlibat permufakatan jahat yang melibatkan Kepala Pengamanan Lapas, Iwan Saifudin, dan Kepala Seksi Pembinaan dan Pendidikan, Fob Budiono. Semuanya saat ini mendekam di tahanan BNN untuk menjani proses penyidikan.

Redaktur: Djibril Muhammad
Reporter: Erdy Nasrul