Tahukah
Anda sejarah hidup Nabi Muhammad saw? Dalam sejarah hidup Nabi Muhammad
saw dikisahkan bahwa Muhammad lahir di Kota Makkah pada hari Senin pagi
di bulan Rabiul Awal. Diperkirakan ketika itu adalah 50 atau 55 hari
setelah kehancuran pasukan bergajah yang bergerak untuk menyerang
Baitullah di Kota Makkah.
Nama
Muhammad diberikan oleh Kakek beliau yang merupakan salah satu tokoh
suku Quraisy yang sangat dihormati. Sayangnya, keluarga Muhammad sangat
miskin dan ayah yang bernama Abdullah telah wafat beberapa bulan sebelum
beliau lahir.
Setelah
kelahirannya, ibunda Muhammad menyerahkan beliau kepada Halimah
Sa’diyah dari kabilah Bani Sa’d untuk disusui selama empat tahun.
Setelah itu, sang ibu mengambilnya dan mengajaknya untuk mengunjungi
kerabat sang ayah di Madinah.
Sayangnya,
sang ibu wafat dalam perjalanan pulang ke Makkah. Sang ibu dimakamkan
di Abwa`, merupakan daerah yang terletak antara Makkah dan Madinah.
Dengan
wafatnya sang ibu, sang kakek Abdul Muthalib dan Abu Thalib sang paman
memelihara beliau. Ketika berusia 12 tahun, Muhammad mengikuti pamannya
ke Suriah. Dalam perjalanan inilah, mereka merndapat sebuah kejadian
unik. Muhammad dan sang paman harus melewati gurun yang sangat panjang.
Anehnya,
mereka tidak kepanasan karena sepanjang perjalanan terdapat awan yang
menaungi mereka. Kemudian Di Busra mereka bertemu dengan seorang
pendeta Kristen bernama Buhairah. Ia meramalkan bahwa Muhammad merupakan
calon nabi yang telah ditunjuk oleh Allah Swt.
Dalam sejarah hidup Nabi Muhammad saw,
diceritakan bahwa beliau tumbuh menjadi pemuda yang tidak hanya jujur,
tetapi juga memiliki budi pekerti yang luhur. Muhammad tidak segan dan
sangat rajin untuk membantu pamannya dalam berdagang. Kejujuran dan
keuletannya membuat beliau menjadi terkenal. Karena kejujurannya,
Muhammad makin terkenal sebagai seorang yang terpercaya. Hal itu
membuatnya diberi gelar Al-Amin, yaitu orang yang terpercaya.
Tidak
hanya dalam perniagaan, bahkan Muhammad juga dipercaya oleh para
pemimpin Mekah untuk menyelesaikan perselisihan di antara masyarakat.
Pada saat itu, terjadi perselisian mengenai peletakan Hajar Aswad ketika
Ka'bah mengalami perbaikan akibat banjir. Pada saat itulah, Muhammad
dipercayai untuk memimpin perpindahan Hajar Aswad tersebut.
Sejarah
hidup nabi Muhammad juga menceritakan bahwa ketika berusia 25 tahun,
beliau bertemu dengan seorang janda cantik yang kaya raya bernama
Khadijah binti Khuwailid. Pengusaha wanita yang usianya telah mencapai
40 tahun itu memercayai Muhammad untuk menjajakan dagangannya ke Suriah.
Khadijah
jatuh hati padanya karena kejujuran Muhammad. Akhirnya, merekia menikah
dan memiliki 2 putra bernama Qasim dan Abdullah, serta 4 putri bernama
Zainab, Rukayyah, Ummu Kalsum, dan Fatimah. Khadijah juga merupakan
wanita pertama yang masuk Islam.
Sejarah Hidup Nabi Muhammad Saw - Wahyu Pertama
Diceritakan dalam sejarah hidup Nabi Muhammad saw,
pada saat menjelang usianya yang ke-40 tahun, beliau sering menyendiri
di Gua Hira untuk bertafakur. Letak gua sendiri berada 6km di sebelah
timur laut Kota Mekah. Dengan tinggi mencapai 155cm, gua ini dapat
memuat 4 orang.
Dalam
Gua Hira inilah, Nabi Muhammad saw kemudian pada tanggal 17 Ramadan 12
SH atau 6 Agustus 610 M menerima wahyu pertamanya. Pada saat itu,
Malaikat Jibril datang menemui beliau kemudian menyuruh untuk membaca
wahyu Allah. Pada saat itu, beliau merasa takut sekali. Namun akhirnya
dengan dukungan dari Siti Hajjar, Nabi Muhammad saw bisa meyakinkan
dirinya untuk menerima wahyu Allah.
Wahyu
yang diterima itu membuatnya mulai berdakwah mengenai ajaran Allah.
Berdasarkan sejarah hidup Nabi Muhammad saw, beliau melakukan dua tahap
dakwah. Dakwah pertama dilakukan secara diam-diam selama tiga tahun.
Pada saat itu, keluarga beserta sahabat mulai mengikutinya masuk agama
Islam secara bertahap, yaitu Khadijah, Abu Bakar as-Siddiq, dan Ali bin
Abi Talib. Dakwah kedua secata terang-terangan kemudian dilakukannya
setelah mendapat perintah Allah.
Dakwah
kedua ini terus dilakukannya hingga beliau wafat. Banyak sahabat yang
mengikutinya, tetapi tidak sedikit pula yang menentangnya. Bahkan,
secara terang-terangan berusaha membunuhnya. Hal inilah yang kemudian
membuat nabi mengajak umatnya Hijrah ke Madinah.
Dakwah
selain dilakukannya dengan baik-baik, juga melalui perang. Ia bersama
umatnya memerangi kaum Qurais yang kafir dan ingin membunuh mereka. Akan
tetapi, pada akhirnya ajaran Islam kemudian dapat meluas hingga
sekarang.
Sejarah Hidup Nabi Muhammad Saw - Kematian
Menjelang
wafatnya, dikisahkan dalam sejarah hidup Nabi Muhammad Saw bahwa ia
baru kembali setelah menziarahi makam dai para sahabat. Ketika itu,
Jibril menemuinya dan memberikan dua pilihan. Pilihan pertama adalah
apakah Rasulullah menginginkan dunia dan segala isinya, sedangkan
pilihan kedua adalah bertemu Allah Swt? Kemudian beliau pun memilih
untuk bertemu Allah Swt.
Kesehatan
Rasul memburuk sepulangnya beliau di rumah Aisyah ra. Pada hari Rabu,
tanggal 7 Rabi’ul Awal 11 H atau lima hari sebelum Rasul wafat, dalam
sejarah hidup Nabi Muhammad Sarw diceritakan bahwa beliau mengunjungi
istri-istrinya seperti biasa. Kemudian penyakitnya menjadi parah ketika
beliau tiba di rumah Maimunah ra.
Rasulullah
memanggil istri-istrinya agar berkumpul dan meminta izin mereka agar
dapat dirawat di rumah Aisyah ra. Karena kesehatannya yang semakin
memburuk, membuat Fadhil bin Abbas harus memapahnya ke rumah Aisyah
karena kedua kaki beliau sudah tidak dapat menapaki tanah.
Empat
hari sebelum wafat, Rasul meminta untuk dibawakan tujuh bejana berisi
air. Sumber air tersebut haruslah berasal dari tujuh sumur yang berbeda.
Rasul kemudian dimandikan dengan air tersebut dalam posisi duduk.
Beliau kemudian keluar rumah untuk berkhutbah di hadapan umatnya. Nabi
Muhammad juga masih menyempatkan diri untuk shalat Magrib berjamaah
bersama para shahabat serta menjadi khatib juga shalat terakhir beliau
bersama para pengikut serta sahabat.
Dalam
sejarah hidup Nabi Muhammad saw diceritakan keesokan harinya beliau
membebaskan semua budaknya. Beliau juga menyumbangkan semua peralatan
perangnya untuk kaum muslimin. Semua harta beliau disedekahkan tanpa
tersisa.
Dikisahkan dalam sejarah Nabi Muhammad bahwa beliau wafat pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal 11 H. Pada saat itu, kaum muslimin sedang menunaikan sholat Subuh berjamaah dengan Abu Bakar r.a sebagai imam.
Rasulullah
kemudian membuka pintu rumahnya yang bersebelahan dengan jamaah shalat.
Beliau tersenyum melihat para shahabat mendirikan shalat. Hal itu
membuat Nabi Muhammad saw mengenang perjuangan mereka dalam penyebaran
agama Islam yang telah dilalui selama 23 tahun.
Tersadar
bahwa Rasul mengamati meraka, Abu Bakar hampir mundur untuk memberikan
posisi imam sholat kepada Rasulullah. Namun Rasulullah berkata, “Lanjutkan shalat kalian....”.
Sambil tersenyum, beliau menutup pintu rumahnya. Kejadian itu adalah
saat terakhir para sahabat dan pengikut melihat Rasulullah dan saat
terakhir Rasulullah melihat mereka dalam keadaan sedang shalat.
Sejarah Nabi Muhammad saw menceritakan bahwa putri beliau, Fatimah ra., datang kemudian duduk di sebelah kanan Rasulullah. “Selamat datang wahai putriku”,
Nabi muhammad berkata dan berbisik kepada Fathimah. Pada saat itu,
Fatimah langsung menangis. Nabi Muhammad kemudian membisikan sesuatu
kembali dan membuat Fatimah tertawa.
“Apa yang dikatakan Rasulullah Saw kepadamu?” Tanya Aisyah ra.
“Pertama,
Rasulullah membisikkan kepadaku; ‘Bahwa Malaikat Jibril biasanya
menemuinya sekali dalam setahun untuk membacakan ayat-ayat Al-Qur’an.
Namun, tahun ini Jibril dua kali menemuinya. Ini mungkin pertanda
ajalnya sudah dekat’. Makanya aku menangis,” jawab Fatimah Ra.
Lalu Fatimah melanjutkan, “Yang
kedua, Rasulullah menanyakan, ‘Apa kamu bersedia menjadi yang pertama
dari keluargaku yang akan melanjutkan perjuanganku? Atau bersediakah
engkau menjadi ‘Ibu bagi orang-orang yang beriman(ummahatulmukminin)?’ Dan aku tertawa haru mendengar pertanyaan itu,” tuntas Fatimah ra. Itulah sat terakhir Nabi Mumaad saw berbincang dengan putrinya.
Sejarah
Nabi Muhammad saw juga mengisahkan bahwa sebelum menghembuskan napas
terakhir, Aisyah ra., mendengar Nabi Muhammad berdoa:
“Sebagaimana
orang-orang yang telah Engkau beri nikmat dari golongan para Nabi,
orang-orang yang jujur, para syuhada dan para shalihin. Wahai Allah,
ampunilah dosaku, sayangilah aku, dan pertemukan aku dengan-Mu
(Kekasihku Yang Maha Tinggi). Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi..
Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi.. Wahai Allah, Kekasihku Yang
Maha Tinggi.“
Beliau kemudian membasuh wajah dengan air yang berada di sisinya dan ia berdoa kembali:
“Sesungguhnya
kematian itu akan menghadapi ‘sakaratulmaut’, Wahai Allah, Kekasihku
Yang Maha Tinggi.. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi.. Wahai
Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi....”
Itulah sejarah hidup nabi Muhammad saw.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan komentar atau berbagi pengalaman.
Bila Saudara Menginginkan balasan secapatnya dari kami, komfirmasi ketik KOMENTAR kirim ke 082332222009. Terimaksih