Penyakit stroke adalah gangguan fungsi otak
akibat aliran darah ke otak mengalami gangguan (berkurang). Akibatnya, nutrisi
dan oksigen yang dbutuhkan otak tidak terpenuhi dengan baik.
 |
Stroke Haemorogic Non Haemorogic |
Penyebab stroke ada 2 macam,
- Stroke Non Haemororgic yaitu adanya sumbatan di pembuluh darah (trombus)
- Stroke haemorargic dan adanya pembuluh darah yang pecah.
Umumnya stroke diderita oleh orang tua, karena
proses penuaan menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit
(arteriosclerosis) dan adanya lemak yang menyumbat pembuluh darah
(atherosclerosis).
Tapi beberapa kasus terakhir menunjukkan
peningkatan kasus stroke yang terjadi pada usia remaja dan usia produktif (15 –
40 tahun).
Pada golongan ini, penyebab utama stroke adalah
stress, alkohol, faktor keturunan, dan gaya hidup yang tidak sehat.
Penyebab serangan stroke lainnya adalah makanan
dengan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) yang sangat tinggi.
Koleserol jahat ini banyak terdapat pada junk food, atau makanan cepat saji.
Selain itu, penyebab terjadinya serangan stroke lainnya adalah kebiasaan malas
berolah raga dan bergerak, banyak minum alkohol, merokok, waktu istirahat yang
sangat kurang, serta stress yang berkepanjangan.
Pecahnya pembuluh darah juga sering diakibatkan
karena penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi).
Jumlah Penderita Penyakit Stroke Meningkat Berdasarkan data yang berhasil
dikumpulkan oleh Yayasan StrokeIndonesia, masalah stroke semakin penting dan
mendesak karena kini jumlah penderita Stroke di Indonesia terbanyak dan
menduduki urutan pertama diAsia.
Jumlah yang disebabkan oleh stroke menduduki
urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59 tahun.
Stroke merupakan penyebab kecacatan serius
menetap no 1 di seluruh dunia. pada tanggal 29 Oktober diperingati sebagai hari
stroke dunia, saat ini diingatkan bahwa 1 dari 6 orang menderita stroke dan
hampir setiap 6 detik seseorang meninggal karena stroke . Organisasi Stroke
Dunia mencatat hampir 85% orang yang mempunyai faktor resiko dapat terhindar
dari stroke bila menyadari dan mengatasi faktor resiko tersebut sejak dini. Badan
kesehatan dunia memprediksi bahwa kematian akibat stroke akan meningkat seiring
dengan kematian akibat penyakit jantung dan kanker kurang lebih 6 juta pada
tahun 2010 menjadi 8 juta di tahun 2030. Di Amerika Serikat tercatat hampir
setiap 45 detik terjadi kasus stroke, dan setiap 4 detik terjadi kematian
akibat stroke. Pada tahun 2010, Amerika telah menghabiskan $ 73,7 juta untuk
menbiayai tanggungan medis dan rehabilitasi akibat stroke.
Secara normal darah mengangkut oksigen dan
nutrisi untuk sel – sel otak. Tanpa aliran darah , sel otak akan cepat mati.
Setiap detik 32.000 sel otak yang tidak mendapat suplai oksigen akan mati.
Beberapa faktor resiko terjadinya stroke
- Merokok
- Alkohol
- Diabetes Hiperlipidemia ( Hiperkolesterol )
- Obesitas
- Penyakit Hipertensi
- Dll
Yang Tidak Terkontrol Dengan Obat Yang Tidak
Dapat Di Modifikasi Seperti Komorbid Dengan Penyakit Jantung (Penyakit Jantung
Koroner ) Stenosis Arteri Karotis Penyakit Anemia Sel Sabit Usia Lanjut
Pengguna Obat- obatan Anti Pembekuan Darah
Memiliki Riwayat Penyakit Tekanan Darah Tinggi
Yang Kronis ( Jangka Waktu Lama ) Memiliki Riwayat Gangguan Pembuluh Darah Saat
ini yang cukup memprihatinkan adalah meningkatnya kasus-kasus stroke pada usia
muda yang diakibatkan tingkat stress yang tinggi dan kebiasaan pola hidup yang
kurang sehat seperti sering mengkonsumsi makanan siap saji yang cukup banyak
dan kurangnya olahraga
Apa Itu Tia
/ Stroke Mini TIA
Merupakan suatu stroke yang berlangsung sesaat
dan tidak menyebabkan gejala sisa apapun. Gejala berlangsung kurang dari 24 jam
sehingga fungsi otak yang terganggu dapat kembali normal. Namun, TIA yang
berulang dapat menyebabkan terbentuknya bekuan darah yang sewaktu-waktu dapat
menyebar ke seluruh tubuh lewat pembuluh darah.
Sekitar 1 dari 5 orang yang pernah mengalami TIA
akan mengalami serangan stroke dalam waktu kurang lebih 3 bulan. TIA harus
diwaspadai sebagai kondisi kegawatdaruratan sebab tidak ada jaminan akan sembuh
dan fungsi akan kembali normal.
Oleh karena itulah meskipun gejala sudah
menghilang tetapi tetap harus dicek kembali di RS karena tidak ada bedanya
dengan penanganan stroke.
Gejala TIA sama seperti stroke , antara lain
penglihatan ganda, pusing (vertigo), kehilangan keseimbangan, kelemahan satu
sisi tubuh ataupun kelumpuhan tangan, kaki, wajah ataupun seluruh tubuh, tidak
lancar berbicara dan tidak mengerti perintah.
Bekuan darah yang terbentuk dapat menyumbat
pembuluh darah di daerah retina sehingga menimbulkan gejala gangguan di mata seperti
hilangnya penglihatan sementara (amaurosis fugax).
Kenali
Segera Gejala Stroke
Perlu diingatkan lagi untuk gejala pada penderita
stroke tidak hanya kelemahan tubuh saja yang menjadi fokus utama tetapi bisa
terjadi gangguan pada fungsi kognitif yang bersifat mendadak, seperti :
- Mendadak Mati rasa , kesemutan dan kelemahan pada wajah , tangan,
atau kaki pada sisi tubuh
- Mendadak Kebinggungan
- Lupa mendadak
- Sulit berbicara ataupun sulit mengerti
- Mendadak muncul masalah penglihatan pada satu atau kedua mata (
penglihatan ganda, penglihatan gelap)
- Mendadak kesulitan berjalan, dan kehilangan keseimbangan tubuh
- Mendadak pusing berat tanpa sebab yang jelas
Oleh karena itu semua maka sebaiknya bila muncul
gejala stroke harus segera dibawa ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan
penanganan secepat mungkin untuk dapat mencegah terjadinya perburukan keadaan.
Tujuan dalam penatalaksaan stroke iskemik adalah
menghancurkan dan menghilangkan bekuan darah yang terbentuk dan menghalangi
aliran darah ke otak.
Tujuan dalam penatalaksaan stroke perdarahan
adalah menghentikan perdarahan secepatnya dan menyingkirkan gumpalan darah yang
terjadi di otak sehingga tidak terjadi penumpukan darah yang dapat memicu
terjadinya peningkatan tekanan dalam otak.Beberapa indikasi untuk dilakukan
tindakan operasi antara lain Cukup luas dan terletak di pinggir Masuk ke ruang
ventrikel Terjadi pada usia muda Terdapat kelainan arteri vena (Arteriovenous
Malformation)
Apa Yang
Dapat Dilakukan Untuk Mencegah Terjadinya Stroke
Stroke merupakan suatu hasil akhir yang dari
suatu proses faktor resiko, oleh karena itu dalam pencegahan sebaiknya kita
menitik beratkan pada menjaga , mencegah, dan mengatasi faktor resiko.
Sebagai contohnya adalah Memperbaiki keadaan
hiperlipidemi, dengan cara memperbaiki pola makanan dan meningkatkan aktifitas
fisik (olahraga teratur), dapat pula dibantu dengan obat – obatan seperti
golongan statin simvastatin dan lain sebagainya.
Menghentikan konsumsi rokok Jangan menganggap
remeh tentang pentingnya berhenti merokok. Untuk berhenti merokok tidak peduli
sejak kapan mulai merokok, atau berapa banyak merokok. Semakin cepat berhenti
merokok maka akan menurunkan resiko stroke Menghentikan konsumsi alkohol
Mengurangi obesitas dengan menurunkan berat badan sesuai berat badan ideal dan
olahraga teratur Jika mempunyai penyakit diabetes, harus mengkonsumsi obat –
obat diabetes teratur dan menjaga pola makan serta olahraga teratur Jika mempunyai
penyakit hipertensi, harus mengkonsomsi obat – obatan hipertensi teratur
sehingga dapat menjaga tekanan darah stabil Teratur berolahraga dan
mengkonsumsi makanan sehat dan kaya nutrisi Rutin memeriksakan diri ke
pelayanan kesehatan Cegah kondisi stress
Masih Adakah Harapan Sembuh Dari Stroke
Menurut dr.Yuda Turana Sp.S , stroke dapat sembuh
sempurna atau tidak tergantung pada Jenis stroke : sumbatan atau perdarahan
Lokasi stroke Besar atau kecilnya lesi Faktor resiko Bila lokasi di otak
mengenai bagian – bagian yang sangat penting dan lesi cukup luas seperti pada
batang otak maka prognosis kesembuhannya akan lebih buruk.
Demikian juga jika stroke disertai dengan adanya
fibrilasi atrium di jantung maka kemungkinan besar akan terjadi stroke
berulang. Semakin faktor resiko tidak tertangani dengan baik maka prognosis
akan semakin buruk.
Sebaliknya jika lokasi stroke di otak tidak
mengenai bagian yang sangat penting dan luas lesi kecil dengan faktor resiko
yang tertangani dengan baik maka stroke dapat sembuh sempurna
Oleh karena itu sebaiknya bila kita menemui
gejala stroke maka sedini mungkin kita harus memeriksakan diri ke Rumah sakit
terdekat untuk mendapat penanganan secepatnya, dan hindari persepsi yang salah
mengenai stroke.
Bagaimana
Menghadapi Kehidupan Setelah Mengalami Stroke
Banyak tantangan baru yang akan muncul setelah
mengalami stroke, oleh karena itu jangan pernah menyerah dalam menghadapi
tantangan tersebut. Marilah kita alami setiap pengalaman baru dari sisi yang
berbeda. Baik penderita yang selamat dari stroke maupun keluarganya akan
mengalami sedikit kekuatiran saat kembali ke rumah.
Para penderita stroke yang selamat akan mengalami
kesulitan dan keterbatasan saat melakukan aktifitas sehari – hari yang
berdampak kepada hubungan, keintiman baik dalam pekerjaan maupun hobi. Oleh
karena itu, mulailah mencari banyak manfaat , masukan dan saran dari kumpulan
para penderita lain yang selamat dari stroke, perawat khusus dan para dokter
profesional. Para penderita yang selamat dari stroke dapat kembali bekerja bila
sudah mengalami banyak perbaikan. Harus memulai hidup sehat dan menghindari
semua faktor resiko yang ada.
Paska Stroke dapat meliputi Farmakpterapi (
Obat-Obatan ) Tujuan pemberian obat adalah untuk mengurangi faktor resiko dan
mencegah terjadinya serangan stroke berulang Fisioterapi ( Rehabilitas )
Tujuan Rehabilitas ini adalah untuk mempercepat
terjadinya pemulihan dan membantu mengurangi kecacatan yang terjadi .
fisioterapi ini tergantung pada tingkat kecacatan yang di timbulkan akibat
stroke Rehabilitasi Stroke
Menurut dr.Theresia Diah Arini, SpKFR , tujuan
utama dari rehabilitasi stroke adalah mengembalikan status fungsional
pasien,agar bisa mandiri sesuai kemampuan yang masih ada. Pasien diharapkan
mampu melakukan kembali aktivitas sehari-hari seperti perawatan diri sendiri,
kegiatan rumah tangga dan aktivitas sosialnya secara mandiri atau dengan
bantuan minimal dengan menggunakan kemampuan diri yang masih ada.