Ketika melakukan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI), Anda mungkin merasakan benjolan atau perubahan tekstur di
payudara Anda. Seperti umumnya perempuan lain, Anda mungkin menjadi
cemas. Apakah kanker? Anda
bertanya-tanya. Anda ingin segera menemui dokter untuk mengetahuinya.
Untunglah, ada kabar baik bagi Anda. Sebagian besar benjolan di payudara
bukanlah kanker. Sekitar 80% benjolan payudara disebabkan oleh salah
satu kondisi berikut yang tidak berbahaya:
1. Kista payudara
photo © 2010 kevin rawlings | more info (via: Wylio)
Pada beberapa wanita, fluktuasi hormon selama siklus menstruasi dapat
menciptakan kista payudara. Kista payudara adalah kantung berisi cairan
yang tidak berbahaya. Kantung ini tumbuh dan membesar di kelenjar susu
dan jaringan sekitarnya. Ketika diraba, kista payudara terasa sebagai
benjolan yang halus dan licin, seperti balon air. Selain
berbentuk benjolan, kista juga dapat menimbulkan penebalan pada jaringan
payudara.
Kista payudara biasanya tumbuh di kedua sisi payudara, yang dapat
berubah-ubah ukuran dan kepadatannya selama siklus menstruasi Anda.
Kista payudara dapat tunggal atau jamak (multipel), yang berada di dekat
permukaan atau lebih dalam, di dekat dinding dada. Jika kista lebih
dekat dengan permukaan, Anda lebih mudah menemukan dan membedakannya
dari benjolan lain. Tetapi jika lebih dalam, Anda lebih sulit untuk
dibedakannya dari benjolan payudara jenis lain, karena tersembunyi di
balik lapisan jaringan payudara yang mungkin padat dan keras.
Kista payudara umumnya muncul pada wanita usia 30 sampai 50-an, tapi
paling sering ditemukan pada wanita yang mendekati menopause. Wanita
pasca menopause kurang cenderung memiliki kondisi ini.
Kista payudara tidak memerlukan pengobatan, tetapi dokter Anda dapat
menyarankan tindakan medis untuk menghapusnya. Dokter dapat melakukan
aspirasi jarum halus dengan jarum suntik. Prosedur ini menyedot cairan
dari dalam kista sehingga membuatnya kempis.
3. Fibroadenoma
Fibroadenoma adalah tumor jinak yang paling umum ditemukan pada
payudara wanita. Bentuknya berupa benjolan padat, bulat, dan kenyal yang
bergerak bebas pada payudara ketika didorong dan biasanya tidak
menimbulkan rasa sakit. Fibroadenoma adalah hasil dari pertumbuhan
berlebihan pada kelenjar penghasil susu (lobulus) dan jaringan payudara
di sekitarnya.
Fibroadenoma paling sering ditemukan pada wanita usia antara 20 dan 30-an. Kecuali pada kasus yang jarang terjadi, tumor ini tidak berkembang menjadi kanker
dan biasanya mengecil sendiri setelah menopause. Namun, seringkali
sulit untuk memastikan bahwa sebuah benjolan adalah fibroadenoma, bukan
kanker payudara. Satu-satunya cara untuk memastikannya
adalah mengambilnya atau melakukan biopsi terhadapnya.
Fibroadenoma yang berukuran besar bisa membuat tidak nyaman dan
menimbulkan stres. Jika ketidaknyamanan sudah dirasakan sangat
mengganggu, dokter mungkin memberikan kontrasepsi oral atau obat
lain untuk mengurangi rasa sakit di sekitar waktu siklus haid.
4. Papiloma intraduktus
Papiloma intraduktus adalah benjolan kecil non-kanker di dalam
saluran susu payudara (duktus laktiferus), yang biasanya tampak seperti
bintil-bintil di sekitar puting susu. Bila berada di bawah puting susu,
benjolan ini tidak selalu bisa dirasakan/diraba. Papiloma intraduktus
dapat ditemukan pada kedua sisi payudara dan mungkin menyebabkan
keluarnya cairan puting (nipple discharge). Karena
keluarnya cairan puting adalah juga tanda kanker payudara, Anda
sebaiknya segera memeriksakan diri jika mengalami gejala tersebut.
Tumor jinak yang umumnya memengaruhi wanita usia 45 sampai 50 tahun
ini tidak memerlukan pengobatan. Jika gejala tidak kunjung hilang atau
mengganggu, dokter mungkin merekomendasikan untuk membuangnya, berikut
jaringan duktus laktiferus yang terpengaruh.
5. Nekrosis lemak
Kondisi ini terjadi akibat trauma (cedera tiba-tiba) pada payudara,
meskipun Anda mungkin tidak menyadari telah mengalaminya. Trauma
tersebut menyebabkan terbentuknya gumpalan lemak mati tunggal yang tidak
menyakitkan. Selain karena trauma, pembedahan dan radiasi di payudara
juga dapat menyebabkan nekrosis lemak.