Pernahkah anda mengalami nyeri dibagian perut bagian atas yang berkepanjangan, mual, diare, kembung, nyeri pada punggung dan merasa keletihan / fatigue? Hati-hati, mungkin anda menderita peradangan kantung empedu. Kantung Empedu atau Gallbladder adalah organ kecil yang berada dekat dengan hati, fungsinya hanyalah menampung cairan empedu yang dihasilkan oleh hati, cairan empedu ini yang berfungsi untuk mencerna lemak dari makanan. Nah, dalam suatu kondisi yang tidak normal menyebabkan terbentuknya endapan dari cairan empedu yang menjadi Batu Empedu (gallstone) pada Kantung Empedu yang menyebabkan peradangan pada kantung empedu. tidak ada yang mengetahui pasti penyebab terbentuknya batu empedu, sebagian mengatakan bahwa diet tinggi kolesterol dan lemak adalah penyebabnya, atau karena gangguan pada fungsi hati. Berbeda dengan Batu Ginjal, jika peradangan akibat batu empedu sudah tidak dapat diobati lagi, maka jalan yang harus ditempuh adalah pengangkatan kantung empedu, bukan hanya batu empedunya saja. Akibatnya penderita peradangan kantung empedu banyak yang diharuskan mengambil jalan operasi ini, namun apakah masalah dengan pencernaan selesai dengan pengangkatan kantung empedu ? Tidak. Sekitar 20 juta warga amrik menderita batu empedu dan setengah juta warga amrik mengalami operasi pengangkatan batu empedu setiap tahunnya, dan sebagian dari pasien yang sudah menjalani pengangkatan kantung empedunya kembali lagi dengan keluhan dan masalah pencernaan yang sama. sayangnya kita tidak memiliki data pasien penderita batu empedu di Indonesia , tapi pada tahun 2004, seorang dokter bedah mengatakan pada saya bahwa dalam sebulan dia bisa mengoperasi lebih dari 30 pasien penderita batu empedu.
Kenyataan, pengangkatan kantung empedu tidak menghilangkan masalah pencernaan, tindakan ini hanya menghilangkan masalah nyeri dari peradangan kantung empedu, namun tidak menyelesaikan akar permasalahannya, yaitu Hati atau Liver. Dan akibat dari pengangkatan kantung empedu, kinerja Hati semakin terbebani saat harus mencerna makanan, terutama makanan yang berlemak.
Jadi teori gampangnya begini, Hati membuat cairan empedu, yang harusnya disimpan pada kantung empedu dan baru akan disekresikan saat ada makanan yang masuk ke dalam tubuh, namun ketika kantung empedu tidak ada, maka hati tidak dapat mengontrol cairan empedu yang dihasilkannya.
Jadi kenapa juga saya menulis artikel ini ?
Kalau dihitung, sudah 8 tahun saya hidup tanpa kantung empedu, dan sebelumnya saya sudah banyak mengalami berbagai kejadian akibat “serangan kantung empedu” yang menyebabkan beberapa kali terkapar di ruang UGD. Awalnya seperti gejala sakit mag yang bekepanjangan, akhirnya setelah di-USG baru ketahuan ada batu empedunya, kemudian sempat saya mengikuti pengobatan dengan herbal dan berhasil menghilangkan semua batu empedu ! namun beberapa tahun kemudian batu empedu itu terbentuk lagi, dan akhirnya pada tahun 2004 kantung empedu saya diangkat.
Namun gejala yang sama masih saya rasakan, walau tidak separah dulu lagi, akhirnya setelah melakukan riset kecil2an ( browsing di internet aja sih) barulah saya ketahui bahwa operasi pengangkatan kantung empedu sebetulnya tidak menyelesaikan masalah pencernaan saya, hanya menghilangkan rasa sakit akibat peradangan namun tidak menyembuhkan digestive problems-nya.
Jadi jika anda sudah menjalani pengangkatan kantung empedu, namun masih mengalami masalah pencernaan seperti rasa kembung, mual, sering diare, sakit pada punggung, pusing, letih, kulit mudah lecet, maka mungkin anda masih mempunyai masalah dengan fungsi Hati atau Liver.
Sayangnya tidak ada dokter yang dapat mengetahui hal ini, saya sudah beberapa kali berkonsultasi dengan dokter internis dan mereka mengatakan bahwa seharusnya saya sudah sehat dan baik2 saja setelah pengangkatan kantung empedu, karena menurut mereka kantung empedu itu tidak memiliki fungsi apapun (bullshit!)