 |
Sabu Sabu Merah |
Sabu-sabu merah dengan bahasa
sandi di kalangan pemakainya disebut red ice mungkin agak asing
di Indoneisa. Sabu-sabu merah yang harganya jauh lebih mahal dari jenis
sabu-sabu biasa sebelumnya ini ditengarai mulai masuk ke Indonesia.
Direktorat Reserse dan Narkoba Polda Metro Jaya menemukan peredaran
sabu-sabu merah. Temuan itu muncul setelah polisi membekuk 16 orang
sindikat pengedar narkoba yang mereka ringkus pada awal November lalu di
4 apartemen di Jakarta.
Dalam pengintaiannya, polisi menduga sindikat ini mengedarkan ekstasi
dan sabu-sabu biasa. Namun, nyatanya polisi mendapatkan beberapa jenis
narkotika yang terbilang baru di Indonesia. Salah satunya adalah
sabu-sabu merah ini atau red ice sebanyak sekitar 1 kg atau senilai sekitar Rp 2,7 miliar.
Sabu-sabu merah terbilang lebih mahal dari sabu-sabu biasa. Jika
harga sabu-sabu biasa kualitas terbaik yang berwarna kebiruan atau
disebut blue ice adalah Rp 1,7 juta per gram, maka harga sabu-sabu merah adalah Rp 2,7 juta per gram.
Di balik bentuk kristalnya dengan warna merah terang menyala yang
memikat, sabu-sabu merah menyimpan daya rusak yang lebih kuat di syaraf
manusia jika mengonsumsinya terus-menerus. Sama dengan sabu-sabu
sebelumnya, sabu-sabu merah ini juga berbentuk kristal. Cara
mengonsumsinya juga sama.
Direktur Reserse dan Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nugroho
Aji mengatakan, sabu-sabu kristal awalnya terbagi dalam 3 macam berdasarkan warna sabu-sabu, yang mencerminkan hasil
pemurnian ekstrak bahan prekusornya.
Ketiga macam sabu-sabu itu adalah
1.sabu-sabu putih atau disebut ice
2.sabu-sabu kuning atau yellow ice, dan
3.sabu-sabu biru atau blue ice.
"Blue ice adalah sabu-sabu yang paling mahal dibanding dua
lainnya. Sabu-sabu biru dianggap kualitasnya lebih baik dibanding
lainnya dan dianggap lebih enak oleh pemakainya," kata Nugroho, Minggu
(1/12/2013).
Namun, dalam perkembangannya, muncul sabu-sabu merah yang kualitasnya jauh di atas blue ice. Sabu-sabu merah ini tergolong langka dan produsennya memproduksinya secara terbatas karena harganya yang lebih mahal.
Sabu-sabu merah mulai muncul dalam beberapa tahun terakhir ini dan
awalnya ditemukan di China dan negara amerika selatan atau latin. "Dan
kini nyatanya mulai masuk ke Indonesia dan untungnya berhasil kita
ungkap dan dihentikan peredarannya," kata Nugroho.
sumber : http://www.terasjakarta.com