Jakarta memang muara berbagai jenis pengobatan pecandu narkoba. Cuma,ongkosnya memang tak murah.
Untuk proses awal pengobatan, detoksifikasi, ongkosnya sudah jutaan rupiah (lihat tabel). Besar-kecilnya biaya bergantung pada metode yang digunakan. Metode "konvensional", yang umumnya berlangsung seminggu, jauh lebih murah ketimbang metode detoksifikasi cepat, yang prosesnya cuma berlangsung sekitar enam jam.
Di Indonesia, saat ini setidaknya ada tiga model pengobatan yang umum dipergunakan dokter. Selain model "konvensional" dan detoksifikasi cepat, ada metode yang diberi label "Metode Prof. Dadang Hawari"—nama seorang psikiater di Jakarta yang menciptakan metode tersebut.
Apa perbedaan berbagai model pengobatan itu? Pada detoksifikasi "konvensional" atau alamiah, terjadi gejala putus obat selama tujuh hari. Pada saat itu, pasien merasa persendian tulangnya linu, kepala pusing berdenyut-denyut, dan badan menggigil sampai mengeluarkan keringat dingin. Rasa sakit yang menyiksa ketika sakaw inilah yang menyebabkan sebagian besar pasien gagal menyelesaikan proses detoksifikasi.
Para ahli lalu menciptakan metode yang tidak menyiksa, yang kini dikenal sebagai detoksifikasi cepat (rapid detoxification). Gejala sakaw pada metode ini sama sekali tak dirasakan pasien karena selama pengobatan mereka dibius. Metode ini pertama kali diperkenalkan pada Februari 1999 oleh Yayasan IQONI—yang beranggotakan dokter spesialis dari berbagai rumah sakit. Kini setidaknya ada tujuh rumah sakit di Jakarta yang menerapkan teknik itu.
Metode itu, selain mahal, sayangnya, hanya bisa dilakukan untuk pecandu putaw atau heroin. Agaknya, di sinilah kelebihan teknik Dadang Hawari, yang selain ongkosnya lebih miring, juga bisa diterapkan untuk kecanduan zat-zat lain seperti ganja, kokain, alkohol, dan amfetamin (shabu-shabu atau ekstasi). Pada metode Dadang, pasien diberi obat-obatan psikofarma, antidepresan, dan antinyeri yang bersifat tak menimbulkan ketagihan. Pasien yang menjalani terapi ini pun akan lebih banyak ditidurkan, tapi bukan dibius.
Hanya, pada metode ini, pasien akan mengalami disorientasi atau hilang kesadaran, yang baru hilang pada hari ketiga atau keempat. Kesadaran penuh baru tercapai pada hari kelima atau keenam. Dan proses diakhiri para hari ketujuh setelah tes urine menunjukkan bebas dari narkoba.
Di Jakarta saat ini setidaknya ada empat rumah sakit—RS Agung, RS Indah Medika, RS Mitra Menteng Abadi, dan RS M.H. Thamrin—yang menerapkan metode detoksifikasi Dadang Hawari. Meski biayanya agak miring, masih banyak juga pasien yang enggan menjalani terapi ini karena umumnya mereka takut menghadapi gejala disorientasi.
Sejauh ini, menurut Direktur Jenderal Pelayanan Medik, Sri Astuti Suparmanto, pemerintah sedang merintis standardisasi pengelolaan klinik narkoba. Yang bakal diatur meliputi prosedur, kualitas, dan tarif pengobatan—agar klinik narkoba tidak menjelma menjadi lahan bisnis tak terkendali yang hanya terjangkau kalangan berduit.
DAFTAR BIAYA DETOKSIFIKASI NARKOBA
Nama Rumah Sakit | Metode Detoksifikasi | Waktu Detoksifikasi | Ongkos |
RS Indah Medika | Dadang Hawari | Satu minggu | Rp 3 juta |
RS Agung | Dadang Hawari | Satu minggu | Rp 4 juta |
RS Mitra Menteng Abadi | Dadang Hawari | Satu minggu | Rp 3 juta |
RS M.H. Thamrin | Dadang Hawari | Satu minggu | Rp 6 juta |
RS Mitra Keluarga, Jatinegara dan Kemayoran | Detoksifikasi cepat | Enam jam | Rp 11 juta |
RS PGI Cikini | Detoksifikasi cepat | Enam jam | Rp 11 juta |
RS Ongkomulyo | Detoksifikasi cepat | Enam jam | Rp 11 juta |
RS Internasional Bintaro | Detoksifikasi cepat | Enam jam | Rp 11 juta |
RS Abdi Waluyo | Detoksifikasi cepat | | |
RS Budi Asih | Detoksifikasi cepat | Enam jam | Rp 6 juta |
Klinik Al-Jahu | -- | 1-2 minggu | Rp 5 juta |
sumber : Mardiyah Chamim, Andari Karina Anom, Dwi Arjanto, Biro Jakarta, dan koresponden daerah, Tempo Online