Selamat Datang di www.terapinarkoba.com

Kami berpengalaman menangani KECANDUAN NARKOBA dengan metode MULTI TERAPI Insya Allah kecanduan narkoba dapat di pulihkan dalam waktu relatif singkat, hanya 2 bulan, bukan 6 tahun.
Sudah banyak pasien yang kami tolong, baik dari jawa maupun luar jawa / luar kota

SAKAW dll cepat di pulihkan.

Prosedur Pemulihan kecanduan narkoba bisa RAWAT JALAN dan TERAPI JARAK JAUH pasien tidak harus datang, bisa tetap sekolah, kuliah atau bekerja

SUDAH REHAB TAPI ANDA MASIH KECANDUAN JANGAN RAGU HUBUNGI KAMI


TABIB MASRUKHI,MPA

Telp : 0823 3222 2009


GARANSI >>> klik disini

Catatan : Pecandu Narkoba sangat tergantung dengan peran serta orang tua / keluarga. Karena itu segera lah berobat sebelum semuanya terlambat, kematian atau cacat seumur hidup.

yang perlu di lakukan orang tua terhadap seorang anak pecandu Narkoba ?
1. Bila pecandu ingin Lepas dari ketergantungan narkoba maka segera di obati
2. Bila pecandu belum ada keinginan Lepas dari ketergantungan narkoba maka tetaplah motivasi untuk segera diobati atau setidaknya minum obat ramuan kami dengan harapan pasien merasakan manfaat nya selanjutnya ada kesadaran untuk di pulihkan secara tuntas.

Demikian semoga bermanfaat

75.000 Pengguna Narkoba di NTB

Labels:

75.000 Pengguna Narkoba di NTBBadan Nasional Narkotika Provinsi Nusa Tenggara Barat memprediksikan prevalensi penyalahguna narkotika, psikotropika dan obat-obatan berbahaya pada 2012 sekitar 75.000 orang atau 1,68 persen dari total penduduk daerah itu.

“Kalau 1,68 persen dikalikan dengan jumlah penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga akhir 2012 sebanyak lima juta jiwa, maka ada sekitar 75.000 penyalahguna narkoba. Sekarang kami masih merekap datanya,” kata Kepala Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) NTB Kombes Pol Mufti Djusnir, di Mataram, Selasa.

Hal itu dikatakan ketika memaparkan hasil analisa BNNP NTB pada acara pembentukan kader penyuluh anti narkoba di Mataram.

Para kader penyuluh anti narkoba yang berasal dari instansi pemerintah, tokoh agama, organisasi kepemudaan dan unsur wartawan itu nantinya diharapkan bisa membantu pemerintah dalam upaya pemberantasan penggunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).

Mufti mengatakan, prevalensi pemakai narkoba pada 2012, naik dibandingkan kondisi pada 2011 sebesar 1,2 persen dari total penduduk NTB sekitar 3,4 juta jiwa atau sebanyak 59.550 orang.
Dari total penyalahguna narkoba, sekitar 11.000 orang termasuk pecandu tulen, 19.028 teratur pakai dan 497 pecandu.

Dari seluruh korban penyalahguna narkoba yang diprediksikan sebanyak 75.000 pada 2012, kata dia, 98 persen tergolong usia di bawah 15 tahun dan rata-rata pernah merokok.

“Rokok itu juga sebenarnya memiliki peran sehingga orang bisa menjadi penyalahguna narkoba. Makanya, saya mengimbau masyarakat agar mengawasi betul anaknya, jangan sampai dari rokok, mereka lalu mencoba menghisap ganja, kemudian naik ke tingkat yang lebih tinggi, yakni menghisap hasis dan sabu-sabu,” ujarnya.

Menurut dia, peredaran narkoba sudah menimbulkan berbagai permasalahan di berbagai bidang dan bisa menjadi ancaman bagi ketahanan nasional.

Peredaran barang haram tersebut erat kaitannya dengan perkembangan globalisasi dan teknologi.
Narkoba saat ini berkembang menjadi kejahatan antar daerah dan kejahatan internasional.
Mudahnya barang haram itu masuk ke Indonesia, terutama di NTB, kata Mufti, karena garis pantai yang cukup luas, sehingga tidak bisa terpantau secara ketat.

Selain itu, pelabuhan yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di NTB, juga tidak memiliki alat pendeteksi narkoba yang dibawa oleh para penumpang kapal.

Adanya Bandara Internasional Lombok yang sudah melayani rute penerbangan internasional juga ikut menjadi faktor pendukung masuknya narkoba oleh sindikat internasional.

“Tapi mudah-mudahan, dengan dukungan kader penyuluh anti narkoba dan masyarakat pada umumnya, penyalahguna dan peredaran gelap narkoba, di NTB, khususnya Pulau Lombok yang dikenal dengan Pulau Seribu Mesjid, bisa kita cegah,” ujarnya.

Selain melibatkan masyarakat, kata dia, pihaknya juga gencar memberikan penyuluhan kepada para pelajar mengenai narkoba dan bagaimana bahayanya bagi kesehatan.

BNNP NTB juga sudah membentuk sekolah model anti narkoba, yakni SMA Negeri 1 Mataram, yang bisa menjadi contoh bagi sekolah lain dalam upaya pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.