Selamat Datang di www.terapinarkoba.com

Kami berpengalaman menangani KECANDUAN NARKOBA dengan metode MULTI TERAPI Insya Allah kecanduan narkoba dapat di pulihkan dalam waktu relatif singkat, hanya 2 bulan, bukan 6 tahun.
Sudah banyak pasien yang kami tolong, baik dari jawa maupun luar jawa / luar kota

SAKAW dll cepat di pulihkan.

Prosedur Pemulihan kecanduan narkoba bisa RAWAT JALAN dan TERAPI JARAK JAUH pasien tidak harus datang, bisa tetap sekolah, kuliah atau bekerja

SUDAH REHAB TAPI ANDA MASIH KECANDUAN JANGAN RAGU HUBUNGI KAMI


TABIB MASRUKHI,MPA

Telp : 0823 3222 2009


GARANSI >>> klik disini

Catatan : Pecandu Narkoba sangat tergantung dengan peran serta orang tua / keluarga. Karena itu segera lah berobat sebelum semuanya terlambat, kematian atau cacat seumur hidup.

yang perlu di lakukan orang tua terhadap seorang anak pecandu Narkoba ?
1. Bila pecandu ingin Lepas dari ketergantungan narkoba maka segera di obati
2. Bila pecandu belum ada keinginan Lepas dari ketergantungan narkoba maka tetaplah motivasi untuk segera diobati atau setidaknya minum obat ramuan kami dengan harapan pasien merasakan manfaat nya selanjutnya ada kesadaran untuk di pulihkan secara tuntas.

Demikian semoga bermanfaat

REHABILITASI STROKE

dr. Yefta D. Bastian, SpKFR
Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.
Stroke adalah salah satu masalah penting bagi kesehatan masyarakat karena memiliki angka kesakitan, angka kematian dan biaya yang tinggi. Pada banyak negara di dunia, stroke menduduki peringkat ketiga penyebab kematian sesudah penyakit jantung koroner dan kanker. Kasus stroke yang 40% terjadi pada usia kurang dari 70 tahun. Stroke juga merupakan penyebab utama disabilitas pada usia dewasa.
Setelah seseorang mengalami stroke biasanya juga disertai dengan melemahnya kemampuan fungsional, antara lain :
  • Kelemahan motorik (kanan, kiri atau keduanya)
  • Gangguan keseimbangan
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan bicara
  • Bicara pelo
  • Gangguan sensorik
  • Gangguan kognitif
  • Depresi
  • Gangguan menelan
  • Gangguan kontrol berkemih
Perhatian utama rehabilitasi dalam penanganan kasus stroke antara lain adalah evaluasi potensi perkembangan pasien dengan rehabilitasi yang intensif. Tujuan dari rehabilitasi harus realistis dan fleksibel sebab status neorologis dari pasien dan derajat kelainan biasanya berubah seiring waktu. Hal terbaik didapatkan jika pasien dan keluarga berpartisipasi dalam mencapai tujuan rehabilitasi.
Untuk rehabilitasi pasca stroke ada beberapa disiplin ilmu yang saling terkait, antara lain :
  • Dokter spesialis rehabilitasi medik
  • Fisioterapis
  • Okupasi terapis
  • Terapis wicara
  • Ortotis-Prostetis
  • Psikolog
  • Perawat
Program Rehabilitasi Medik pada Penderita Stroke
Fase awal
Tujuannya adalah untuk mencegah komplikasi sekunder dan melindungi fungsi yang tersisa. Program ini dimulai sedini mungkin setelah keadaan umum memungkinkan dimulainya rehabilitasi. Hal-hal yang dapat dikerjakan adalah proper bed positioning, latihan luas gerak sendi, stimulasi elektrikal dan begitu penderita sadar dimulai penanganan masalah emosional.
Fase lanjutan
Tujuannya adalah unyuk mencapai kemandirian fungsional dalam mobilisasi dan aktifitas kegiatan sehari-hari (AKS). Fase ini dimulai pada waktu penderita secara medik telah stabil. Biasanya penderita dengan stroke trombotik atau embolik, biasanya mobilisasi dimulai pada 2-3 hari setelah stroke. Penderita dengan perdarahan subarakhnoid mobilisasi dimulai 10-15 hari setelah stroke.
Program pada fase ini meliputi :
1. Fisioterapi
a. Stimulasi elektrikal untuk otot-otot dengan kekuatan otot (kekuatan 2 kebawah)
b. Diberikan terapi panas superficial (infra red) untuk melemaskan otot.
c. Latihan gerak sendi bisa pasif, aktif dibantuatau aktif tergantung dari kekuatan otot.
d. Latihan untuk meningkatkan kekuatan otot.
e. Latihan fasilitasi / redukasi otot
f. Latihan mobilisasi.
2. Okupasi Terapi (aktifitas kehidupan sehari-hari/AKS)
Sebagian besar penderita stroke dapat mencapai kemandirian dalam AKS, meskipun pemulihan fungsi neurologis pada ekstremitas yang terkena belum tentu baik. Dengan alat Bantu yang disesuaikan, AKS dengan menggunakan satu tangan secara mandiri dapat dikerjakan. Kemandirian dapat dipermudah dengan pemakaian alat-alat yang disesuaikan.
3. Terapi Bicara
Penderita stroke sering mengalami gangguan bicara dan komunikasi. Ini dapat ditangani oleh speech therapist dengan cara:
Latihan pernapasan ( pre speech training ) berupa latihan napas, menelan, meniup, latihan gerak bibir, lidah dan tenggorokan.
Latihan di depan cermin untuk latihan gerakan lidah, bibir dan mengucapkan kata-kata.
Latihan pada penderita disartria lebih ditekankan ke artikulasi mengucapkan kata-kata.
Pelaksana terapi adalah tim medik dan keluarga.
4. Ortotik Prostetik
Pada penderita stroke dapat digunakan alat bantu atau alat ganti dalam membantu transfer dan ambulasi penderita. Alat-alat yang sering digunakan antara lain : arm sling, hand sling, walker, wheel chair, knee back slap, short leg brace, cock-up, ankle foot orthotic (AFO), knee ankle foot orthotic (KAFO)
5. Psikologi
Semua penderita dengan gangguan fungsional yang akut akan melampaui serial fase psikologis, yaitu: fase shok, fase penolakan, fase penyesuaian dan fase penerimaan. Sebagian penderita mengalami fase-fase tersebut secara cepat, sedangkan sebagian lagi mengalami secara lambat, berhenti pada salah satu fase, bahkan kembali ke fase yang telah lewat. Penderita harus berada pada fase psikologis yang sesuai untuk dapat menerima rehabilitasi.
6. Sosial Medik dan Vokasional
Pekerja sosial medik dapat memulai bekerja dengan wawancara keluarga, keterangan tentang pekerjaan, kegemaran, sosial, ekonomi dan lingkungan hidup serta keadaan rumah penderita.
Kegiatan rehabilitasi dimulai sejak perawatan di rumah sakit
Mobilisasi Dini (24 jam), Tujuannya adalah untuk mencegah efek tirah baring lama. Contoh: Gangguan pernapasan, kaku sendi, luka pada kulit, dll. Mobilisasi Tidak dilakukan bila Kondisi pasien belum stabil, ada rencana operasi dan pasien dalam kondisi demam (untuk mobilisasi aktif).
Berikut ini adalah kegiatan terapi yang bisa dilakukan dan manfaatnya:
  • Terapi Fisik Dada
Pencegahan & pemulihan gangguan paru
  • Pengaturan Posisi
Mencegah kekakuan sendi dan penumpukan lendir di paru-paru
Pemberian stimulasi
Kerja sama dengan perawat
  • Latihan Lingkup Gerak Sendi
Mencegah kekakuan sendi
Mencegah trombosis
Stimulasi sensoris
“Stimulasi sensoris dapat memfasilitasi pemulihan motorik”
  • Stimulasi Elektrik
Bila gerak aktif (-)
Mencegah subluksasi
Membantu meningkatkan fungsi
Dapat mengurangi bengkak
“Stimulasi elektrik memperbaiki fungsi motorik tangan”
Fator resiko stroke
  • Perubahan pola hidup
  • Inaktifitas fisik
  • Merokok
  • Pola konsumsi makan
  • Stres emosional
  • Harapan hidup meningkat
Berdasarkan Patologi Anatomi dan Penyebabnya stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik maupun stroke hemorragik.
Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
2. Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
3. Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:
1. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
2. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
Berdasarkan stadium /pertimbangan waktu
a. TIA (Serangan iskemik sepintas ) Pada bentuk ini gejala neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak akan menghilang dalam waktu 24 jam.
b. stroke in evolution, merupakan Gejala neurologik yang makin lama makin berat.
c. completed stroke, merupakan Gejala klinis yang telah menetap.
Berdasarkan sistem pembuluh darah
a. sistem karotis
b. sistem vertebrobasiler