Assalamu’alaikum Wr. Wb
Ba'da
Salam segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, yang menciptakan
manusia sebaik-baik penciptaan. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi Muhammad yang telah membawa risalah dan menyibak
gelapnya kesyirikan. O, iya ana punya beberapa pertanyaan yang selalu
mengusik hati.
Ana
pernah diserahi jimat berupa tasbih dan ana memusnahkannya dengan
membakarnya setelah berta’awudz dan basmalah. Adakah cara khusus dalam
memusnahkan jimat? Benarkah arwah dukun jika mati akan menjadi budak jin
dan tidak langsung disiksa di kubur? Bolehkah mempercayai pemberitaan
mimpi, misalnya disuruh pergi ke barat atau disuruh berbuat shalih?
Benarkah ada hadits atau atsar yang menyatakan seburuk-buruk manusia
adalah yang ditampaki jin? Wassalam
Budi Yahya, BumiAllah
Jawaban :
Wa’alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh
Saudara
Budi dan Seluruh pembaca Ghoib, semoga selalu dalam lindungan Allah
Yang perlu dilakukan sebelum memusnahkan jimat adalah memusnahkan
keyakinan terhadap jimat. Jimat adalah apa saja yang diyakini mempunyai
kekuatan bisa mendatangkan manfaat atau menolak bahaya sementara
kekuatan itu hanya Allah yang punya. Penamaannya pun beragam. Ada rajah,
wifiq , azimat, isim dan sebagainya. Yang biasanya dipasang diatas
pintu, di atap dimasukkan plastik atau botol ditanam di pekarangan
rumah, dimasukkan di dompet, ikat pinggang dijadikan rompi atau yang lainnya.
Pemahaman
seperti itulah yang harus diluruskan, bahwa tidak ada suatu benda
apapun yang bisa mendatangkan manfaat dan bisa menolak mudharat kecuali
atas izin Allah. Kemudian dengan keyakinan yang benar itu, berlindunglah
kepada Allah dengan membaca ta’awwudz dan membaca basmalah dengan
bertawakkallah kepada Allah, maka musnahkan jimat itu, dengan
membakarnya.
Saudara
Budi dan Seluruh pembaca Ghoib, semoga selalu dalam lindungan Allah.
Dalam Syari’at lslam tidak ada ruh yang menjadi budak jin setiap orang
yang meninggal ruhnya akan kembali pada tempatnya. Ruh orang yang baik
akan terpisah dari ruh orang yang jahat. Yang jelas,masing-masing telah
ada tempat yang disediakan Allah. Menurut qodhi lyadh, ruh mu’minin akan kembali ke al-malaul a’la atau ‘Illiyin (tempat yangpaling atas) sedangkan ruh kafirkembali ke Sijjin
(tempat yang paling bawah). Hal itu didasarkan atas hadits yang
diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari Abu Sa’id al-Khudriyang jelas menyebut
sijjin sebagai tempat kembalinya ruh kafir. Jadi tidak ada dalam ajaran lslam ruh yang menjadi budak jin.
Saudara
Budi dan seluruh pembaca Majalah Ghoib, semoga selalu dalam lindungan
Allah. Ada yang mengatakan bahwa mimpi itu adalah bunganya tidur, namun
dalam kenyataannya tidak semua mimpi itu indah, mimpi ada yang baik dan
ada yang buruk bahkan menakutkan. Nabi bersabda, “Mimpi yang baik
datangnya dari Allah dan mimpi yang buruk datangnya dari syetan. Barang
siapa memimpikan sesuatu yang tidak disukainya, hendaklah ia meludah
(tipls) ke kiri tiga kali dan hendaklah ia berlindung kepada Allah dari
gangguan syetan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tidaksemestinya
kita menjadikan mimpi itu sebagai pedoman yang menuntun kehidupan
kita.Karena dalam syariat lslam, mimpi tidak bisa dijadikan landasan
syariat. Seandainya mimpi itu baik, maka ketika kita mengikuti mimpinya
itu bukan berarti kita mengikuti itu ada ajarannya dalam al-Qur'an dan
al-Sunnah. Karena ukuran kebaikan adalah harus baik menurut Allah dan
Rasul-Nya bukan baik menurut versi manusia, baik bagi si A belum tentu
baik bagi yang lain.
Saudara
Budi dan seluruh pembaca Majalah Ghoib, semoga selalu dalam lindungan
Allah. Tidak ada dalil yang menyatakan bahwa orang yang melihat
penampakan adalah seburuk-buruk manusia. Cukuplah sebagai dalil, bahwa
Abu Hurairah shahabat mulia nabi itu pernah melihat penampakan jin di
rumah zakat. Penampakan merupakan bagian dari gangguan, maka kita yakin
tidak ada seorang pun yang menginginkan terjadinya penampakan pada
dirinya. Namun perhatikan dengan seksama apakah penampakan yang
dilihatnya itu sering terjadi atau sesekali saja atau bahkan hanya
sekali-kalinya dalam hidupnya. Penampakan itu adalah bagian dari
gangguan, dimana jin setelah menyihir dirinya menampakkan diri dalam
wuiud yang bukan aslinya, baik menampakkan diri menyerupai seperti
manusia atau mungkin juga menyerupai binatang.
Dalam
realita keahidupan, kita dapati seseorang melihat sosok yang menakutkan
sementara yang lain tidak melihatnya. Maka itu adalah gangguan yang
hanya ditujukan kepadanya.Jika itu teriadi pada Anda hanya sesekali atau
bahkan jarang ianganlah takut, berlindunglah kepada Allah bacalah
takbir, Ayat Kursi, surat-surat Pendek atau dzikir-dzikir lain yang
disyari’atkan, lnsya Allah de gangguan itu akan hilang. Namun jika itu
terjadi sering pada diri Anda, maka sebaiknya Anda meruqyah diri Anda
sendiri atau diruqyah oleh orang lain.
Akhirnya hanya kepada Allah kita memohon perlindungan. Wallahu a’lam bis showab.
Akhmad Sadzali, Lc.
Ghoib Ruqyah Syar’iyyah