Virus itu kembali muncul di semua pasien, kecuali satu orang. Namun dokter mendapati bahwa sel-sel darah yang telah diberi diterpi nampaknya terlindung dari virus itu. Hasil dari studi itu menunjukkan bahwa beberapa pasien HIV bisa dibebaskan dari pengobatan harian yang dimaksudkan untuk mengontrol infeksi mereka.
Sementara itu, sejumlah dokter pada konferensi AIDS di Boston, Rabu (5/3), mengumumkan bahwa bayi kedua di Amerika yang terlahir dengan HIV menunjukkan tidak adanya tanda keberadaan virus itu dalam tubuhnya berkat perlakuan obat-obatan agresif yang diberikan segera setelah ia dilahirkan di sebuah rumah sakit di Los Angeles tahun lalu.
Kasus seperti ini pertama kali dilaporkan terjadi di negara bagian Mississippi, dimana seorang bayi perempuan yang terinfeksi HIV diberi perlakuan obat anti-virus sekitar 30 jam setelah ia dilahirkan. Dokter terus memberi perlakuan itu hingga ia berusia 18 bulan, sampai ibunya berhenti membawanya ke klinik pengobatan.
Ketika ibu itu kembali membawanya untuk pengobatan beberapa bulan kemudian, doktor mendapati tidak adanya tanda-tanda HIV dalam sel darah bayi itu. Anak itu kini berusia tiga tahun dan masih bebas HIV.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan komentar atau berbagi pengalaman.
Bila Saudara Menginginkan balasan secapatnya dari kami, komfirmasi ketik KOMENTAR kirim ke 082332222009. Terimaksih