Benarkah Pendeta Joshua Tumakaka Itu Pengikut Nyi Roro Kidul?
Sebagai seorang Nasrani, aku mengenal
cukup baik sosok seorang Pdt. Joshua Tumakaka. Sebelumnya Joshua
Tumakaka ini adalah Pendeta di Gereja Tiberias Indonesia pimpinan
Gembala Sidang Pdt. Yesaya Pariadji. Si Joshua Tumakaka ini adalah salah
satu Pendeta terbaik andalan Gereja Tiberias Indonesia, kerena selain
jemaatnya banyak sekali berdesak-desakan pada setiap jadwal khotbahnya,
Pdt. Joshua Tumakaka juga lulusan Doktor Theologi lulusan terbaik
Harvest International Theologi Seminary.
Beberapa kali secara kebetulan aku
mengikuti ibadah yang dipimpin Pdt. Joshua Tumakaka, Pendeta ini
termasuk seorang pembicara hebat dan motivator handal yang menguasai
cukup dalam dan paham betul tentang ajaran Alkitab. Sosok Pendeta ini
mengingatkan aku kepada sosok Aa Gym.
Setelah bertahun-tahun lamanya Pdt.
Joshua Tumakaka ikut Pdt. Yesaya Pariadji, posisi terakhir menjabat
sebagai Ketua Sekolah Tinggi Teologia Tiberias, Pdt. Joshua Tumakaka
akhirnya dipecat Pdt. Yesaya Pariadji dari Gereja Tiberias Indonesia
pada tanggal 6 Juli 2012 yang lalu.
Alasan pemecatan itu karena Pdt. Josua
Tumakaka dituduh sebagai pengikut Nyi Roro Kidul. Pdt. Josua Tumakaka
dituding seorang dukun jahat yang sedang mencari tumbal kepada iblis
dengan menyamar sebagai Pendeta.
Saksi-saksi Gereja Tiberias Indonesia
mengabarkan bahwa Pdt. Josua Tumakaka ini seringkali melakukan ritual
khusus berendam telanjang setiap malam jumat kliwon di Pantai Selatan
bersama-sama dengan anak istrinya dan Pembantunya.
Pantai selatan di pulau Jawa itu
terbentang mulai dari Ujung Kulon sampai Banyuwangi, namun tak jelas
disebutkan oleh para saksi Gereja Tiberias dimana tepatnya si Pendeta
yang dicap klenik itu melakukan ritual khusus berendam telanjang setiap
malam Jumat Kliwon.
Menurut Gereja Tiberias, jemaat yang
akan dijadikan tumbal oleh Pdt. Josua Tumakaka yaitu dengan cara
memberikan anggur perjamuan dan minyak urapan yang sudah di isi oleh
racun kutuk Nyi Roro Kidul, mendoakan jemaat dengan tumpangan tangan
untuk transfer racun kutuk dari Nyi Roro Kidul kepada jemaat yang
didoakan.
Pdt. Josua Tumakaka juga dituding
melakukan ritual doa kepada jemaat yang hamil dengan cara tangan
kanannya ditumpangkan di atas kepala korban, dan tangan kirinya memegang
bagian perut korban dengan tujuan sedot janin secara roh.
Menurut Gereja Tiberias, jemaat yang
sudah terkena racun kutuk dari Pdt. Josua Tumakaka akan mengalami
berbagai hal buruk dalam kehidupan rumah tangga, pekerjaan dan usaha,
yaitu akan kehilangan pekerjaan, usaha pasti bangkrut, percekcokkan
dalam rumah tangga dan akan cerai, hidup dalam zinah dan cabul, serta
sakit penyakit yang diderita jemaat yang telah didoakan Pdt. Josua
Tumakaka itu tak akan bisa sembuh dan akhirnya meninggal dunia.
Pdt. Joshua Tumakaka juga dituding
seringkali melakukan Perjamuan Kudus dengan air putih, bukan roti dan
anggur seperti dalam ajaran Alkitab. Menurut Pdt. Yesaya Pariadji itu,
prilaku menyimpang tersebut biasanya dilakukan oleh roh jahat karena roh
jahat takut akan Anggur Perjamuan Kudus sehingga pakai air putih.
Lalu ada rumor yang beredar bahwa ada
seorang jemaat di cabang Bekasi yang mengalami kerasukan roh jahat.
Dalam kerasukannya, jemaat itu mengaku pernah dilayani Perjamuan Kudus
oleh Pdt. Joshua Tumakaka dengan menggunakan air putih.
Selain tudingan memakai air putih dalam
Perjamuan Kudus, Pdt. Joshua Tumakaka ini juga dituding telah dua kali
membayar orang Ambon untuk membunuh anaknya Pdt. Yesaya Pariadji. Namun
rencana pembunuhan itu gagal total karena menurut rumor yang beredar
orang Ambon yang disuruh membunuh itu akhirnya bertobat dan mengaku ke
Pdt. Yesaya Pariadji.
Selain tuduhan-tuduhan diatas, Pdt.
Joshua Tumakaka juga disebut-sebut suka minta uang ke jemaat, korupsi
uang Gereja, menyogok Jadwal Pelayanan, dan yang paling menyedihkan
yaitu tuduhan memelihara 7.000 Tuyul.
Menurut Humas Gereja Tiberias ada banyak
laporan yang masuk dari jemaat-jemaat yang pernah didoakan Pdt. Joshua
Tumakaka itu bahwa banyak dari mereka yang mengalami keguguran, bayi
mati, keluarga hancur, bisnis bangkrut, terlilit hutang-hutang, dan
menjadi murtad karena si Pendeta yang dicap pengikut Nyi Roro Kidul itu
setiap hari melempar Alkitab sebelum berdoa.
Entah kabar-kabar ini benar atau tak
benar, namun Pdt. Joshua Tumakaka akhirnya benar-benar dipecat dengan
tak hormat dari Gereja Tiberias Indonesia. Di penghujung tahun 2012,
muncul lagi satu peristiwa yang menggegerkan yaitu pada saat kegiatan
Baptisan Selam ulang yang diselenggarakan Gereja Tiberias di Hotel
Gading Indah, Kelapa Gading, pada tanggal 9 November 2012 lalu.
Dalam kegiatan Baptisan selam ulang
untuk melepaskan jemaat dari racun kutuk dan tulah dari Pdt. Joshua
Tumakaka, ada seorang jemaat wanita yang tiba-tiba kerasukan roh Nyi
Roro Kidul dan mengungkapkan kebusukan sosok seorang Pdt. Joshua
Tumakaka yang sebenarnya. Aksi kerasukan roh Nyi Roro Kidul itu lalu
divideokan oleh pekerja Gereja Tiberias untuk mengabadikan momen
tersebut.
Dalam aksi kerasukannya, jemaat wanita
yang kerasukan Nyi Roro Kidul itu mengaku bahwa dia sudah ada perjanjian
darah dengan Pdt. Joshua Tumakaka selama 30 tahun. Pdt. Joshua Tumakaka
akan diberikan kekayaan dan pengikut yang banyak, namun tumbalnya
adalah bayi-bayi dan janin bayi dalam kandungan jemaat-jemaat wanita
yang telah didoakan oleh Pdt. Joshua Tumakaka.
Tak tanggung-tanggung, dalam cuplikan
video itu, si Nyi Roro Kidul minta sepuluh ribu bayi selama 30 tahun
perjanjiannya dengan Pdt. Josua Tumakaka. Pengakuan dalam aksi kerasukan
tersebut sontak membuat resah jemaat Gereja Tiberias dan memicu
kemarahan jemaat-jemaat wanita yang pernah mengalami keguguran karena
kandungan lemah, pendarahan, sakit penyakit dan lain sebagainya,
termasuk Jemaat-Jemaat wanita yang pernah bayi mereka meninggal karena
mengidap sakit penyakit juga marah besar dan mengutuk Pdt. Joshua
Tumakaka itu.
Beberapa minggu terakhir ini, aku
seringkali mengikuti ibadah di Gereja Tiberias karena istri aku suka
ibadah disana, dan aku menonton secara langsung suguhan video kesaksian
jemaat wanita yang kerasukan itu ditayangkan berulangkali setiap minggu
sebagai peringatan kepada seluruh jemaat Gereja Tiberias Indonesia agar
berhati-hati dengan Pendeta Dukun si Pdt. Joshua Tumakaka itu.
Aku ini orang yang tak begitu paham
Rohani, begitu pulak aku ini bukan pakar Teologia, namun secara logika
aku berpikir begini, mungkinkah seorang Pendeta yang seringkali
mengucapkan dan mengajarkan tentang ajaran Tuhan Yesus Kristus itu
adalah pengikut setan? Masuk akalkah ini?
Bukankah di Alkitab disebutkan bahwa roh
jahat takut akan kuasa Yesus? Bagaimana mungkin seorang Pendeta seperti
si Joshua Tumakaka yang pengikut Nyi Roro Kidul itu mengajarkan tentang
ajaran-ajaran Tuhan Yesus Kristus selama bertahun-tahun di Gereja
Tiberias itu? Bagaimana mungkin mulutnya memuji dan memuliakan Tuhan
Yesus Kristus selama bertahun-tahun di Gereja Tiberias itu?
Bilamana Pdt. Joshua Tumakaka ini
benar-benar pengikut Nyi Roro Kidul, bagaimana mungkin setiap ibadah
minggu Pendeta ini selalu mengajarkan tentang Tuhan Yesus Kristus,
apakah Pdt. Joshua Tumakaka itu tak terkaing-kaing kepanasan ketika
mulutnya menyebut nama Tuhan Yesus Kristus memuji dan memuliakan-Nya
selama bertahun-tahun pelayanannya di Gereja Tiberias itu?
Ketika aku mengamati dengan seksama
video yang berdurasi sekitar 30 menit itu, ada sesuatu yang mengganjal
dalam hati aku. Bukan karena aku ini dibesarkan dalam lingkungan
akademis yang lebih mengandalkan logika berpikir, namun karena aku
melihat sesuatu yang ganjil dalam video itu.
Dalam tayangan video tersebut, si wanita
itu mengaku dia melihat ada pasukan malaikat yang mengelilingi para
hamba Tuhan di Hotel Gading Indah itu. Pertanyaan aku, bagaimana mungkin
si Nyi Roro Kidul itu bisa nyasar masuk kesana? Apakah si Nyi Roro
Kidul itu minta permisi kulonuwun dulu kepada para Malaikat yang
membentengi kolam Baptisan itu karena dia mau masuk ke Hotel itu untuk
membongkar kebusukan Pdt. Joshua tumakaka ini?
Bagaimana mungkin si Nyi Roro Kidul yang
daerah kekuasaannya di pantai selatan itu lalu jalan-jalan ke utara
Jakarta sehingga nyasar ke Kelapa Gading? Apakah para Bala Tentara
Malaikat Sorgawi itu hanya diam saja mengamati aksi Nyi Roro Kidul itu
yang mengintervensi acara Baptisan Selam yang seharusnya kudus dan bebas
dari roh jahat?
Dalam salah satu cuplikan video itu, si
wanita yang kerasukan roh Nyi Roro Kidul itu lalu memuji-muji Gereja
Tiberias sebagai Gereja terbesar di Indonesia dan diberkati Tuhan dengan
luar biasa. Baru kali ini ada roh jahat yang memuji Gereja, dan
mirisnya lagi semua orang yang berada di seputaran kolam baptisan itu
bertepuk tangan bersorak sorai dan berteriak Haleluya.
Fantastis dan luar biasa. Artinya mereka
ini mengamini apa yang diucapkan oleh roh jahat. Bukankah Yesus sendiri
mengajarkan agar berhati-hati dengan roh jahat karena roh jahat adalah
bapa segala dusta? Sandiwara apa pulak ini?
Lalu di dalam salah satu cuplikan di
video itu, si Nyi Roro Kidul itu bilang bahwa Pdt. Joshua Tumakaka
membuatnya jengkel karena tuntutannya banyak, yaitu selain minta
kekayaan sebesar Rp. 15 Milliar, Pdt. Joshua Tumakaka juga ingin merebut
Roh Martir, Roh the Bestnya Pdt. Yesaya Pariadji.
Pertanyaan aku yang berdosa ini, apakah
benar Roh Martir, Roh the Best itu hanya dimiliki oleh Pdt. Yesaya
Pariadji? Roh seperti apakah yang dimaksud? Setahu aku Tuhan tak
pandang-pandang bulu, semua umat-Nya diberikan roh yang terbaik termasuk
aku yang hina ini.
Lalu dalam cupilkan tayangan video itu,
si jemaat wanita yang kerasukan roh Nyi Roro Kidul itu melap matanya
dengan tangannya, sepertinya kelilipan kena air kolam. Setahu aku orang
yang kerasukan roh jahat itu tak mampu mengontrol tubuhnya, apalagi ini
dirasuki roh sekaliber Nyi Roro Kidul, bagaimana mungkin matanya
kelilipan kena air?
Dari beberapa peristiwa kerasukan yang
pernah aku saksikan dengan mata kepala aku sendiri, orang yang kerasukan
setan seringkali menggelepar, bergetar, terjengkang, terjatuh, tak
mampu menguasai diri, sorot mata liar dan kosong, intonasi suara berubah
menyesuaikan dengan roh apa yang merasukinya.
Namun dalam video itu, si wanita yang
kerasukan Nyi Roro Kidul ini lebih sering menyelam lalu muncul dan
tangannya mengibas-ngibaskan air, dan suaranyapun bukan suaranya si Nyi
Roro Kidul, melainkan suara asli si wanita yang kerasukan itu. Selain
itu, dialog dan narasi aksi kerasukan roh Nyi Roro Kidul itu terkesan
seperti orang yang baru belajar Drama untuk mengisi acara perpisahan
lulusan SMA. Janggal dan mentah.
Kejanggalan lainnya yang aku temukan
dalam adegan di video itu, si Nyi Roro Kidul itu mengaku bahwa dia jatuh
cinta kepada Pdt. Rommy Matulessy, salah satu Pendeta Yunior di Gereja
Tiberias. Bagaimana caranya ya si Nyi Roro Kidul itu kok bisa mengenal
Pdt. Rommy Matulessy? Jangan-jangan si Rommy Matulessy ini juga pengikut
Nyi Roro Kidul? Baru kali ini dalam sejarah hidup aku ada roh jahat
yang jatuh cinta sama Pendeta. Ini jadi tanda tanya besar, ada apa pulak
ini sebenarnya?
Keanehan berikutnya, setiap kali wanita
itu menyebut nama Pdt. Joshua Tumakaka, wanita itu selalu menoleh ke
kiri seolah-olah dia menghindari sorotan kamera dari sebelah kanan. Aku
tak menuduh video itu adalah rekayasa yang dibuat-buat dalam kendali
oknum yang merasukinya, namun aku percaya di jaman yang serba sulit ini,
setiap orang nekat berbuat apa saja demi uang.
Setelah dipecat dari Gereja Tiberias,
Pdt. Joshua Tumakaka mendapat Pesangon sebesar Rp. 17 Juta yang
digunakannya untuk merintis pelayanan sendiri. Gereja besutannya Pdt.
Joshua Tumakaka, Grace of Christ Community Church, terbilang cukup maju
karena Jemaat-jemaat yang setia kepadanya dari Gereja Tiberias dulu
semuanya akhirnya exodus ikut Pdt. Joshua Tumakaka.
Bahkan ada dua orang Pendeta Tiberias
yang langsung mengundurkan diri dari Gereja Tiberias dan mengikut Pdt.
Joshua Tumakaka setelah Gereja Tiberias merilis video jemaat wanita yang
kerasukan Nyi Roro Kidul itu.
Selain membuka cabang di kota-kota besar
di Indonesia, Gereja besutannya Pdt. Joshua Tumakaka ini bahkan sudah
punya cabang di Jepang. Hanya beberapa bulan setelah dipecat dari Gereja
Tiberias Indonesia, justru sekarang Gerejanya bertambah maju yang
dikhawatirkan akan menyaingi kesuksesan Gereja Tiberias.
Menilik dari case ini, secara hukum
manakala tak ada bukti-bukti yang cukup dan sahih, Pdt. Yesaya Pariadji
bisa kena tuntut pasal berlapis, yaitu dalil pencemaran nama baik sesuai
Pasal 310 dalam KUHP dengan sanksi sembilan bulan penjara, dan pasal
fitnah yang dirumuskan dalam Pasal 311 KUHP dengan sanksi empat tahun
penjara.
Negara ini adalah negara hukum dan
setiap warga negara dilindungi oleh Undang-Undang yang berlaku. Tanpa
penegakan hukum, bangsa ini penuh fitnah dan kezaliman. Bilamana tak
dapat dibuktikan dengan bukti-bukti nyata/menangkap basah ritual Pdt.
Joshua Tumakaka di pantai selatan itu, maka tindakan merilis Video itu
untuk konsumsi umum adalah tindakan kejahatan fitnah dan pencemaran nama
baik, termasuk pula bisa kena jerat UU ITE dengan sanksi pidana penjara
maksimum enam tahun dan/atau denda maksimum satu milyar rupiah.
Jika mau jujur, video jemaat kerasukan
roh Nyi Roro Kidul itu ibarat peluru kosong yang lebih berwujud sebagai
propaganda kosong semata. Kasus ini seharusnya justru menjadi tamparan
keras bagi Gereja Tiberias Indonesia karena ketika sudah berkecimpung
dalam praktik kekuasaan dan monopoli, perilaku Gereja seringkali
melenceng menjauhi butir-butir kemuliaan yang menjadi hakekat keilahian.
Kita lihat saja nanti, apakah benar si
Pdt. Joshua Tumakaka itu pengikut Nyi Roro Kidul, ataukah ada unsur
fitnah disini untuk menjegal pelayanannya yang semakin maju hari lepas
hari, karena semua orang juga tahu semakin banyak jemaat akan semakin
banyak perputaran uang dalam Gereja.
Semoga tabir misteri ini segera
terungkap, tipu muslihat iblis dipatahkan dalam nama Tuhan Yesus
Kristus, sehingga terungkap siapa yang fitnah dan siapa yang difitnah,
karena karya Tuhan di dunia ini tak bisa dibatasi dengan karya fitnah
manusia dalam bentuk apapun.