Ukurannya kecil
dan terletak di pangkal leher. Jika dilihat sepintas, bentuknya
menyerupai kupu-kupu. Itulah kelenjar tiroid. Kelenjar yang berfungsi
sebagai pengendali utama metabolisme tubuh ini berperan penting bagi
kesehatan tubuh.
Sayangnya, banyak orang yang tak menyadari
datangnya gangguan tiroid. Inilah yang membuat jundah penderita tiroid
terns meningkat. Tanpa penanganan yang tepat, tiroid bisa berakibat
fatal.
"Gangguan tiroid bisa menyebabkan komplikasi yang berakibat
pada kematian. Tapi, banyak penderita tidak menyadari gangguan tiroid
ini," kata Asrul Hasral, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit
Kanker Dharmais.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang
mengendalikan metabolisme tubuh. Hormon tiroid tersebut mempengaruhi
kesehatan metabolisme tubuh dengan dua cara. Pertama, merangsang hampir
setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein. Kedua, meningkatkan
jumlah oksigen yang digunakan oleh sel.
Untuk menghasilkan hormon
tiroid, kelenjar tiroid memerlukan zat iodine atau yodium. "Sel tiroid
adalah satu-satunya sel yang menyerap zat iodin," kata Dokter Mulyadi
Tedjapranata, Direktur Medizone Clinic, Jakarta Selatan.
Yodium
merupakan suatu mineral yang bisa diperoleh dari makanan. Kelenjar
tiroid akan menangkap yodium dan mengolahnya menjadi hormon tiroid.
Setelah hormon tiroid digunakan, sisa yodium di dalam hormon akan
kembali ke kelenjar tiroid dan didaur ulang untuk kembali menghasilkan
hormon tiroid. "Produksi hormon ini melibatkan banyak sel dan
kelenjar-kelenjar lain," ajar Mulyadi.
Salah satu organ penting
yang menunjang produksi hormon tiroid adalah hipotalamus. Organ yang
terletak di otak ini mengeluarkan suatu kelenjar yang disebut thyrotropin releasing hormone (TRH).
Hormon ini ditangkap oleh kelenjar pituitary, yang juga berada di dalam otak, dan mengeluarkan thyroid stimulating hormone (TSH). Nah, TSH inilah yang merangsang kelenjar tiroid mengeluarkan hormon tiroid, yaitu T3 (tironin) dan T4 (tiroksin).
Gangguan tiroid
Gangguan
tiroid muncul apabila hormon tiroid yang beredar tidak dalam jumlah
yang tepat. Kondisi ini disebabkan karena kelenjar tiroid mengalaini
gangguan fungsi yang kurang aktif yang kemudian menimbulkan kondisi
hipotiroid. Sementara kelenjar tiroid yang hiperaktif menyebabkan
terjadinya hipertiroid.
Hipotiroid disebabkan kelenjar tiroid
tidak menghasilkan cukup banyak hormon tiroid. Gejala hipotiroid
seringkali tak kentara, seperti kelelahan, depresi, konsentrasi menurun,
sembelit, kulit kering, kaki bengkak, denyutjantung melambat, dan
temperatur tubuh menurun.
Padahal, jika tak segera ditangani bisa
menimbulkan masalah serius. Misalnya, pembesaran jantung, gagal jantung
yang memburuk, dan suatu akumulasi cairan sekitar paru-paru (pleural
effusion). Selain itu, penderita hipotiroid juga bisa mengalami koma
(myxedema boma). Tapi myxedema coma ini cenderung dipicu oleh
penyakitpenyakit berat, operasi, stres, atau luka trauma.
Untuk
mengatasinya, dapat diberikan penggantian hormon tiroid dengan cara
disuntikkan. Ada pun hipertiroid disebabkan kelenjar tiroid memproduksi
hormon berlebihan. Gangguan ini juga sering disebut dengan
tirotoksikosis. "Tiroid berlebih ini menjadi racun bagi tubuh," kata
Mulyadi.
Dalam kasus hipertiroid, hormon tiroid T3 dan T4 didapati
lebih tinggi daripada orang biasa. Ketika tubuh kelebihan hormon
tiroid, metabolisme tubuhnya pun menjadi lebih cepat daripada normal.
"Denyut jantung jadi lebih cepat dan suhu tubuh meningkat meskipun udara
tidak panas," kata Mulyadi.
Gejala lainnya, rasa gemetar pada
jari tangan, peningkatan frekuensi buang air besar, pertumbuhan kuku
yang sangat cepat, bengkak di leher, rambut menipis serta halus. Jika
tidak diobati, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi, seperti
hipertensi yang disertai kejang otot. "Dan itu bisa menyebabkan
kematian," kata Asrul.
Hipertiroid juga dapat dikenali pada pasien yang memiliki nafsu makan
besar, tapi badannya malah cenderung mengurus. "Karena gejalanya
seperti ini, banyak dokter menduga orang tersebut terkena penyakit
diabetes," kata Mulyadi.
Pada wanita, hipertiroid menyebabkan
gangguan menstruasi dan gangguan kesuburan. Jika berkepanjangan,
hipertiroid ini akan membuat penderitanya mengalami osteoporosis atau
pengeroposan tulang. Untuk mengatasinya, pengobatan yang harus diberikan
adalah menurunkan dengan cepat kadar hormon tiroid dalam darah dengan
obat anti tiroid. (Kontan/Sanny Cicilia Simbolon)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan komentar atau berbagi pengalaman.
Bila Saudara Menginginkan balasan secapatnya dari kami, komfirmasi ketik KOMENTAR kirim ke 082332222009. Terimaksih